Jatengpress.com, Purbalingga – Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, resmi melantik dan mengambil sumpah dua orang Direktur Perumda Owabong pada Kamis (7/8/2025) di Andrawina Hall, Kompleks Hotel Owabong, Kecamatan Bojongsari. Arif Taat Ujiyanto dilantik sebagai Direktur Utama dan Adi Jaya Pamungkas sebagai Direktur Operasional untuk masa jabatan 2025–2030.
Keduanya dinyatakan lulus setelah mengikuti serangkaian seleksi terbuka yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga sejak pengumuman rekrutmen pada 11 Juni 2025. Mulai dari lulus administrasi, lulus Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) dan seleksi wawancara akhir.
Dalam sambutannya, Bupati Fahmi menyampaikan selamat kepada para pejabat yang dilantik dan mengingatkan pentingnya tanggung jawab jabatan tersebut. “Amanah ini harus dipertanggungjawabkan secara institusional dan konstitusional kepada masyarakat dan Pemkab Purbalingga,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa sektor pariwisata merupakan potensi unggulan daerah yang harus terus dikembangkan, dan Perumda Owabong adalah bagian penting dari ekosistem tersebut. “Saya juga perlu mengingatkan bahwa, sebagai perusahaan daerah, eksistensi Perumda Owabong, selain melaksanakan bisnis yang berorientasi profit untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga sekaligus melaksanakan fungsi sosial baik melalui edukasi terutama yang berkaitan dengan sektor pariwisata, CSR, dan lain sebagainya,” katanya.
Bupati meminta agar Perumda Owabong mampu menjadi contoh pengelolaan pariwisata yang baik, ramah lingkungan, berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai-nilai Sapta Pesona. Ia juga menegaskan agar direktur yang baru dilantik segera menyusun program kerja yang inovatif dan rasional berdasarkan evaluasi program sebelumnya.
“Segera benahi apa yang belum baik, dan lanjutkan program kerja yang sudah baik,” imbuhnya.
Disebutkan, saat ini Perumda Owabong mengelola enam unit usaha, yaitu Owabong Waterpark, Sanggaluri Park, Goa Lawa Purbalingga (Golaga), Taman Kota Usman Janatin, Monumen Tempat Lahir (MTL) Soedirman, dan Hotel Owabong. Namun, beberapa unit belum memberikan profit optimal sesuai harapan.
Menurut Bupati, besarnya aset yang dimiliki juga berdampak pada tingginya biaya operasional. “Inilah yang menjadi tugas direktur. Yaitu bagaimana untuk menaikkan profit dan menurunkan cost operasional,” katanya.
Ia berharap kepemimpinan baru memiliki visi jauh ke depan agar Perumda Owabong tetap relevan di tengah perkembangan zaman. “Harus selalu buat hal baru dan menarik jangan sampai ketinggalan dan tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman,” katanya.
Bupati juga mendorong agar jajaran Perumda Owabong terus meningkatkan kreativitas, berani mengambil inisiatif, serta berpikir out of the box. Ia optimistis Perumda Owabong bisa menjadi penggerak utama dalam pengembangan sektor pariwisata Purbalingga.(*)