Capaian PUD Aneka Usaha Diapresiasi Komisi B DPRD Karanganyar

Jatengpress.com, Karanganyar– Komisi B DPRD Karanganyar melakukan kunjungan kerja ke PUD Aneka Usaha Karanganyar pada Jumat (18/7/2025). Para wakil rakyat memonitor secara langsung kinerja BUMD itu. 

Kinerja keuangan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha Karanganyar sendiri menunjukkan sinyal positif di semester pertama 2025.

Dimana pendapatan perusahaan diketahui mengalami surplus hingga 10 persen dari target semester pertama tahun  2025. 

Pendapatan besar itu salah satunya ditopang oleh tingginya kunjungan ke Intanpari selama libur panjang termasuk pembukaan Srikandi Swimming Pool yang banyak di apresiasi masyarakat. 

Ketua Komisi B, Latri Listyowati mengungkapkan capaian pendapatan yang cukup menggembirakan di pertengahan tahun ini, bisa dikatakan realisasi pendapatan PUD Aneka Usaha sudah melebihi target yang ditentukan.

“Harusnya di semester satu minimal 50 persen, tapi sekarang sudah 60 persen. Jadi ini sudah surplus. Kami apresiasi capaian tersebut,” ujar Latri. 

Namun, di balik capaian tersebut, masih ada pekerjaan rumah yang menjadi sorotan, terutama soal pengelolaan aset fisik yang dikelola Perumda.

Selama ini selain mengelola kolam renang Intanpari, Perumda ini juga mengelola aset Pemkab lainnya yakni Gedung Wanita dan Gedung Theater.

Latri menyebut di Gedung Teater ada beberapa ventilasi rusak, ruangan pengap sehingga kurang representatif untuk digunakan kegiatan masyarakat.

Kondisinya bisa saja berdampak pada minimnya aktivitas budaya dan rendahnya tingkat kunjungan masyarakat. 

“Padahal aset seperti Gedung Teater seharusnya menjadi penggerak ekonomi kreatif dan ruang interaksi publik,” imbuhnya. 

Kondisi ini membuat ruang gerak perusahaan sangat terbatas dalam melakukan perbaikan infrastruktur.

“Perumda selama ini dianggap bertanggung jawab penuh, padahal secara hukum mereka hanya pengguna. Pemerintah kabupaten harus turun tangan,” ujarnya tegas.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Perumda Aneka Usaha Karanganyar, Samidi, mengakui adanya keterbatasan dalam pengelolaan aset tertentu. Namun ia memastikan bahwa secara umum perusahaan terus menunjukkan progres.

“Kami sedang konsolidasi dan menyusun roadmap pengembangan jangka panjang. Salah satunya, penjajakan kerja sama untuk mengelola kawasan wisata Sondokoro, yang potensial jadi sumber pertumbuhan baru,” ujar Samidi.

Samidi juga berharap Gedung Teater bisa kembali dihidupkan dan tidak menjadi beban. Sebab pengelolaannya terbatas sewa menyewa. Asetnya milik pemda. 

“Ke depan, kami ingin aset-aset seperti ini bisa mendukung kinerja usaha sekaligus menjadi ruang produktif bagi masyarakat,” pungkasnya. (Abdul Alim)