Jatengpress.com, Kendal – Di tengah kebijakan impor Amerika Serikat yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump, perusahaan di Jawa Tengah masih dapat mengekspor hasil produksinya ke negeri Paman Sam itu. Perusahaan itu adalah PT Royal Regent Indonesia, perusahaan bidang manufaktur yang memproduksi mainan anak-anak di Kawasan Industri Kendal (KIK).
“Hari ini kami mendampingi Menteri Perindustrian, melepas ekspor ke Amerika. Ini hebatnya Jawa Tengah. Di saat kita dengan Amerika terkait dengan kebijakan Donald Trump, Jawa Tengah mampu melakukan ekspor,” kata Ahmad Luthfi usai mendampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melepas ekspor mainan anak-anak di pabrik PT Royal Regent Indonesia, Kamis, 19 Juni 2025.
Luthfi menjelaskan, setidaknya ada enam kontainer dengan nilai hampir Rp 23,5 miliar dalam sekali pemberangkatan. Ekspor mainan ke Amerika Serikat itu dilakukan hampir tiap bulan oleh PT Royal Regent Indonesia.
“Artinya ini tidak terpengaruh (kebijakan impor Amerika Serikat),” ujarnya.
Selama ini Pemprov Jateng melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan perusahaan-perusahaan di Jawa Tengah memang terus berupaya menjaga hubungan dagang dengan pasar Amerika Serikat. Terutama setelah adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh Donal Trump beberapa waktu lalu.
“Tapi prinsipnya ini dalam rangka menjaga ekspor-impor, baik itu dari Amerika maupun dari Indonesia. Jadi ini sama-sama baik kita lakukan. Ini terobosan yang sangat baik bahwa kita masih dipercaya untuk melakukan ekspor ke Amerika,” jelas Luthfi.
Pada kesempatan itu, Ahmad Luthfi dan Agus Gumiwang juga sempat berkeliling ke pabrik PT Royal Regent Indonesia. Mereka melihat aktivitas kerja para karyawan dan sesekali berdialog dengan para karyawan.
PT Royal Regent Indonesia adalah perusahaan manufaktur mainan yang didirikan pada 1987. Barang yang diproduksi adalah mainan elektronik, mainan radio kontrol, mainan kosmetik, mainan genggam, MP3, mainan bayi, mainan boneka, model kit, dan alat tulis.
Selain ke Amerika Serikat, produk-produk PT Royal Regent Indonesia juga dijual ke berbagai negara dan wilayah, seperti Eropa, Kanada, Jepang, dan Korea.
Menperin Agus Gumiwang mengatakan, sektor manufaktur memang diharapkan menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja. Kinerja ekspor nasional juga hampir 75% berasal dari sektor manufaktur.
“Sudah komitmen dari gubernur dan saya juga mendukung. Memang pabrik-pabrik industri manufaktur di Jawa Tengah sudah seharusnya pekerjanya harus lokal,” jelasnya. (*)