50 Tenant Asli Wonogiri Siap Ramaikan Soloraya Great Sale 2025, dari Mete hingga Wisata Lokal

Jatengpress.com, Wonogiri – Gelaran Soloraya Great Sale (SGS) 2025 mulai menggeliat di Kabupaten Wonogiri. Sebagai langkah awal, panitia membuka pendaftaran tenant secara daring, mengajak pelaku usaha lokal dari berbagai sektor untuk ambil bagian dalam program diskon terbesar se-Soloraya tersebut.

Plt Ketua KADIN Wonogiri, Sugeng Budiono, menargetkan sedikitnya 50 tenant akan berpartisipasi, termasuk dari kalangan pasar tradisional, rumah makan, swalayan, UMKM kuliner dan kriya, hingga pelaku pariwisata lokal.

“Kami sudah membuka pendaftaran secara online. Nantinya, tenant terpilih akan menjadi mitra resmi dalam program kupon belanja SGS 2025,” jelas Sugeng, Sabtu (7/6/2025).
Melalui program ini, pembeli akan mendapatkan kupon undian setiap transaksi minimal Rp50 ribu, yang akan diundi selama rangkaian kegiatan SGS. Sistem kupon ini dirancang untuk mendorong konsumsi lokal sekaligus mendukung perputaran ekonomi UMKM.


Tak hanya terfokus di pusat kota, SGS 2025 juga menargetkan tenant dari wilayah kecamatan, agar pelaku usaha dari seluruh penjuru Wonogiri punya kesempatan yang setara.

“Kami ingin SGS menjadi program inklusif. UMKM di pelosok pun harus terlibat agar dampak ekonominya bisa lebih merata,” tambah bos ‘Citra Jaya’ itu.


Puncak kegiatan akan dimulai dengan launching SGS pada 29 Juni 2025, diikuti oleh kontingen Wonogiri. Acara ini juga akan menampilkan produk unggulan UMKM seperti mete, olahan ikan, brem, tempe benguk, keripik tempe, serta produk fashion & kriya khas seperti batik Wonogiren dan tatah sungging.

“Harapannya, masyarakat Wonogiri makin mencintai produk lokal dan terdorong untuk membelanjakan uangnya di daerah sendiri,” ungkapnya.


Panitia SGS 2025 masih membuka peluang bagi pelaku usaha yang ingin bergabung. Informasi teknis dan link pendaftaran bisa diakses melalui jaringan KADIN atau instansi terkait.

“SGS 2025 adalah bentuk kolaborasi strategis antara KADIN dan pemerintah. Fokus utamanya adalah memperkuat sektor riil seperti UMKM, pariwisata, dan investasi melalui insentif belanja lokal,” pungkas Sugeng.(Pm)