Tradisi Parcel Masih Mewarnai Suasana Lebaran 

Jatengpress.com, Magelang –  Lebaran selalu menjadi momen yang spesial. Tradisi mengirim parcel atau hampers telah menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan kebahagiaan dan silaturahmi. 

Tradisi itu jelas menguntungkan bagi para perajin parcel. Di antaranya, Agnes Chandra Buana (37), salah satu perajin parcel di Magelang.

Menurut Agnes, setiap kali masa Lebaran, pihaknya mengalami peningkatan pesanan. Begitu halnya dalam suasana menjelang Lebaran 2025.

“Yang paling ramai biasanya makanan. Kemudian keramik, roti kering, terus ada toples. Memang dibanding momen Natal atau Imlek, momen Lebaran tetap yang paling ramai menurut saya,” tutut Agnes, Minggu (16/03/2024). 

Perempuan ini memulai bisnisnya sejak tahun 2010 dengan nama ‘Agnes Parcel dan Souvenir’. Selain parcel, dia juga melayani pembuatan souvenir. 

Agnes menyebut, setiap parcel isinya bervariasi sesuai keinginan pembeli. Untuk nominal parcel juga bervariasi, mulai dari Rp 215 ribu hingga Rp 1,5 juta. 

“Kalau pelanggan pengin yang harga Rp 250 juga kita layani, jadi by request. Ada yang sampai Rp 1,5 juta juga bisa kita layani,” terangnya. 

Dalam sehari, mampu memproduksi hingga 50 parcel. Proses pengerjaan parcel, dia dibantu 6 karyawan. 

Menurut Agnes, dibanding tahun lalu pada momen Lebaran kali ini penjualan parcel relatif stabil. Namun saat ini, belum terasa adanya peningkatan jumlah pembeli secara signifikan.

“Peningkatan dari tahun lalu, saya rasa masih sama. Masih ramai, pembelinya juga banyak yang baru juga, tapi nggak melonjak sekali gitu,” bebernya. 

Disinggung mengenai trend parcel, dia mengaku tidak ada efek yang mempengaruhi penjualan parcelnya. Setiap tahun, dia memiliki tema tersendiri. 

“Setiap tahun tema parcel saya ganti. Terutama untuk parcel makanan. Seperti tahun lalu toples-toples kan saya jarang, terus tahun ini saya ada. Kemudian dihempers-hempers nanti bentuk packingnya berbeda-beda,” ujarnya. 

“Dari tahun ke tahun pelanggannya kurang lebih sama, meski ada yang baru. Penginnya ganti-ganti. Jadi kalau tahun kemarin sudah bertema tempat makan piring yang dari kayu sama mix yang dari kerang, tahun ini nggak pakai ini lagi,” jelasnya. 

Pelanggan Agnes, rata-rata merupakan instansi pemerintah, swasta, maupun perorangan. Bahkan ada pembeli yang berasal dari luar pulau hingga luar negeri yang memesan parcelnya untuk dikirimkan ke kerabat mereka. 

“Ada dari Temanggung,  Semarang, Jogja dan Jakarta. Luar pulau juga pernah seperti ke Tanjung Pinang. Kalau paling jauh, ada parcel satuan yang dipesan dari luar pulau dan luar negeri yaitu ke New York,” imbuhnya. (TB)