Volume Angkutan Barang PT KAI Daop 5 Purwokerto Bulan Januari 2025 Capai 110.037 Ton

Jatengpress.com, Purwokerto – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto mencatat volume angkut barang pada Januari 2025 mencapai 110.037 ton barang. Komoditas angkutan barang yang dilayani di Daop 5 Purwokerto antara lain angkutan semen, BBM, Pupuk, dan angkutan parcel one night services (ONS), serta barang hantaran paket (BHP). 

Manager Humas KAI Daop 5 Purwokerto Feni Novida Saragih komoditas angkut dengan volume tertinggi yakni angkutan semen sebanyak 61.680 ton. Disusul di posisi kedua volume tertinggi yakni komoditas BBM sebanyak 43.900 ton, angkutan pupuk dengan volume sebanyak 3.810 ton. “Untuk angkutan parcel ONS sebanyak 400 ton dan angkutan BHP sebanyak 246 ton,” ungkapnya dalam rilis yang disampaikan pada Kamis (7/2).

Menurut Feni, angkutan barang masih menjadi pilihan beberapa pengiriman komoditi mengingat angkutan barang kereta api memiliki berbagai keunggulan. Seperti, ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar yaitu untuk satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang professional.

“Kami sangat mengapresiasi atas kepercayaan masyarakat karena memilih KA angkutan barang sebagai memilih moda transportasi pilihan untuk mendukung distribusi logistik,” ucap dia. 

Feni menyebut, pihaknya akan terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan angkutan barang dengan menjamin keselamatan dan kelancaran operasional KA. Selain itu, meningkatkan keandalan sarana dan prasarana KA, serta menjamin ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan KA angkutan barang. “Pada Januari 2025, on time performance (OTP) keberangkatan KA angkutan barang di Daop 5 Purwokerto tercatat 100 persen,” sebut dia.  

Dia berharap pengusaha komoditas dapat memanfaatkan pengiriman komoditasnya dengan menggunakan angkutan barang KAI. Mengingat, kelebihan angkutan barang KAI selain mendukung biaya logistik yang kompetitif tetapi juga mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global. 

“Dengan mengurangi kemacetan dan polusi, itu sejalan dengan komitmen KAI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan tingkat global atau sustainable development goals,” tandas Feni. (han)