Jatengpress.com, Semarang – Event gelaran penyelenggaraan jasa pernikahan, Ikapesta Wedding Expo 2025 dibuka dengan kemeriahan, Jumat (7/2/2025) malam.
Menyuguhkan tema Silver Romance yang merupakan tren yang diusung sebagai tren pernikahan tahun 2025, Ikapesta Wedding expo menyuguhkan gambaran kemegahan pesta pernikahan.
Ikapesta Wedding Expo yang kali ini menyuguhkan nuansa tempat baru, di MAC Ballroom, Jalan Majapahit 168, seolah menjadi magnet bagi pengunjung. Beberapa waktu sebelum seremonial pembukaan pukul 18.00, pengunjung sudah berdatangan.
Sejumlah punggawa Ikapesta seperti Benita Eka Arijani, Indra Suryajaya dan Herijanto selaku penasihat, Denny Adhi Chandra Selaku ketua panitia, serta pengurus lain seperti Andy Sulistyo, Aris Ardian, Bayu Permana dan rekan-rekan, turut menyambut pengunjung di momen pembukaan event yang akan berlangsung hingga Minggu (9/2/2025) malam tersebut.
Memadukan harmoni tema silver romance dengan gambaran kemegahan sebuah pesta pernikahan, membuat gelaran Ikapesta Wedding Expo ini nampak elegan.
“Wedding Expo 2025 yang kita opening, dimana kita kemas mengikuti tren tahun 2025, dimana gaun jas dan dancer temanya kita mengusung tema silver romance.
Silver romance adalah elegance, dimana silver warna putih lebih ke elegance,” kata Denny Adhi Chandra, Ketua Ikapesta Semarang kepada wartawan, di sela-sela acara.
Antusiasme pengunjung sendiri nampak begitu besar, dilihat dari kesibukan para kru tiap-tiap stand dalam melayani para pengunjung, tentang layanan jasa dan produk yang ditawarkan. Nyaris di setiap stand terlihat pengunjung duduk untuk mendapatkan layanan informasi dari kru penjaga stand.
Diungkapkan, dunia bisnis layanan penyelenggaraan wedding di awal tahun 2025 ini masih bagus. Dia optimostis ke depan akan semakin baikz seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian masyarakat.
“Kita di jasa adalah tentang kepuasan konsumen atau klien.
Gaun, jas, EO, catering, dekorasi, dan lain-lain harus semakin inovatif. Harapannya dunia wedding semakin meningkat dan bagus,” ujar Denny.
Senada, Penasihat Ikapesta, Indra Suryajaya mengungkapkan, tren bisnis penyelenggara jasa pesta pernikahan semakin berkembang, terutama sejak era pascapandemi Covid 19 silam.
“Pascapandemi kita lihat tren semakin berkembang. Sejak 2022 sampai sekarang tahun ini, kita lihat animo masyarakat untuk menggunakan jasa layanan penyelenggaraan pesta pernikahan tinggi,” kata Indra.
Salah satu ukuran tingginya animo masyarakat lanjut Indra, dilihat dari penyelenggaraan Ikapesta Wedding Expo 2025 di MAC Ballroom ini.
“Sekarang di tempat baru lebih bagus ternyata entusias dari peserta juga bagus, pengunjung juga sangat bagus sekali. Jadi perkembangannya sudah ada transaksi, meski expo barus aja dimulai,” kata Indra.
Adapun tentang tren tema pernikahan 2025 yang silver, menurut Indra, tidak harus membuat calon pengantin terpaku kepada tren atau tema silver saja.
Tren tersebut datangnya dari kalangan vendoor yang menciptakan tren bidang masing-masing, misalnya di bidang bridal ada tren sendiri, dari dekorasi ada tren sendiri, yang kemudian masing-masing muncul sehingga akan terlihat pilihan yang dominan, yang kemudian menjadi tren.
Meski demikian, setiap calon pengantin memiliki pilihan tren atau tema sesuai rencana pernikahan pengantin itu sendiri. Sehingga pihak penyelenggara jasa pernikahan tetap mengikuti apapun selera calon pengantin, tidak harus selalu mengikuti tren.
“Jadi vendor memiliki tren tersendiri yang mengikuti perkembangan yang ada, tetapi masing-masing calon pengantin pun biasanya sudah punya pilihan. Jadi tren ini menjadi tema tetapi tidak selalu digunakan oleh pentgantin. Mereka calon pengantin biasanya punya pilihan tema sendiri, sehingga tema yang akan dipilih seperti apa, tetap kita kembalikan kepada pengantin,” kat Indra yang merupakan owner Mahkota Enterprise.
Benita Eka Arijani, juga penasihat Ikapesta menerangkan,
Kota Semarang patut berbangga karena Ikapesta adanya hanya di Semarang, bahkan di Indonesia yang sudah eksis lebih dari 25 tahun.
“Kita patut berbangga dengan pameran ini kami ingin tunjukkan bahwa Semarang tidak ketinggalan. Kalau jaman dulu kiblatnya tren pernikahan adalah Jakarta dan Surabaya, maka sekarang tidak usah jauh-jauh, Semarang juga punya,” ujar owner Seoul Palace Restsurant.
Disinggung tentang prospek bisnis wedding, lanjut dia, bisnis wedding memang tidak lekang oleh waktu.
“Karena orang menikah berpikiran sekali seumur hidup, sehingga secara khusus dan mereka persiapkan sejak jauh-jauh hari secara khusus . Yang penting bagaimana mereka wujudkan impian mereka,” ujar Benita. (Cip)