Lomba Membatik Sebagai Sarana Melestarikan Wastra Nusantara

Jatengpress.com, Borobudur – Sekitar 200 pelajar, mahasiswa dan pengrajin, mengikuti lomba membatik di Pelataran Candi Taman Wisata Borobudur, Kamis (11/12/2025). Lomba ini dalam rangka pelestarian Wastra Nusantara.

Lomba yang bertema Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pendidikan ini digelar oleh Klaster Batik Kabupaten Magelang ini yang diselenggarakan oleh Klaster Batik Kabupaten Magelang.

Lomba menchanting (membatik) ini dibagi dalam 2 kategori. Untuk pelajar, mahasiswa dan klaster kategori menchanting. Sedang untuk membatik cap hanya diikuti dari unsur klaster.

Bupati Magelang Grengseng Pamuji mengatakan, lomba ini memiliki tujuan antara lain, melahirkan motif-motif baru yang relevan tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai tradisi. Juga untuk mendorong regenerasi pembatik di Kabupaten Magelang.

“Melaluo kegiatan ini, tidak hanya untuk mencari pemenang, tetapi juga mencari duta-duta pelestari Wastra yang akan terus menghidupkan seni membatik,” katanya, diwakili Kepala Disperinaker Siti Zumaroh.

Ketua Klaster Batik Magelang, Titin H. Siswiningrum, berharap tahun depan dapat menggelar dalam skala yang lebih besar. Festival Batik tingkat Nasional.

Untuk itu, dia berharap ada perhatian, dorongan dan fasilitasi dari pemda, melalui dinas instansi terkait seperti Disparpora, diperinaker, termasuk Dekranasda.

Dia menyebut, di Kabupaten Magelang terdapat 40 klaster batik. Setiap klaster menampung karyawan dalam jumlah yang bervariasi.

Ketua Panitia, Nuryanto, mengatakan, lomba menchanting ini mengangkat tema sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.

Dari sisi sosial ekonomi, kegiatan ini melibatkan perajin batik dari klaster yang ada di Kabupaten Magelang. Dalam arti, memberdayakan para perajin agar ekonomi mereka menjadi lebih sejahtera.

“Kita mencoba memberdayakan ekonomi kerakyatan, atau para pelaku UMKM,” kata Nuryanto, pemilik “Omah mBudur”.

Dalam hal budaya, agar budaya itu bisa tertanam pada generasi muda. Biar anak-anak muda juga mengenal akan filosofi misal batik taruntung dan lain sebagainya.

Dari sisi pendidikan, sengaja mengajak pelajar dan mahasiswa agar mereka tidak hanya mengenal baik, tetapi juga membatik.

“Untuk meregerasi pelestarian wastra nusantara, agar mereka mau mencintai produk warisan leluhur,” ujarnya. TB