Jatengpress.com, Semarang – Keluarga besar Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio jalan Tanggul Mas Raya nomor 5 – 10, Semarang, mengadakan ritual Ulambana atau Upacara dan Doa Penyeberangan Arwah, Minggu (31/8/2025).
Ritual dipimpin Pembina Yayasan TITD Kwan Sing Bio, Suhu Prajito, dimulai pukul 12.00.
Dilanjutkan pembacaan Parita atau doa-doa dipimpin Romo Oei Pek Kin pada pukul 14.00.
Ratusan nama arwah leluhur yang telah meninggal, sebelumnya telah didaftarkan oleh para umat untuk didoakan pada Ulambana tersebut.
Selain itu juga didoakan untuk semua arwah orang yang telah meninggal, agar mereka tenteram dan damai.
Nama-nama arwah leluhur yang telah meninggal tertulis di meja-meja sesaji yang dijejer di halaman kelenteng.
Sebuah replika kapal berukuran panjang sekitar 3 meter dan tinggi sekitar 1,5 meter, berikut berbagai macam replika perabotan rumah, uang uangan, dan replika berbagai macam kebutuhan hidup, disiapkan untuk ritual penyeberangan Arwah.
PENYEBERANGAN ARWAH : ritual penyeberangan Arwah (jiau to) berupa membakar replika kapal, untuk arwah para leluhur yang telah meninggal, pada ritual Ulambana di TITD Kwan Sing Bio, Jalan Tanggul Mas Raya Semarang, Minggu (31/8/2025). Foto : Sucipto
Tepat pukul 18.00, replika kapal berikut berbagai isinya, diusung menuju lapangan di pelataran samping kelenteng, lalu dibakar, sebagai simbol mengirimkan doa dan bekal untuk para arwah yang sudah meninggal.
Ulambana diakhiri dengan pembagian beras, sebagai wujud berbagi.
Pembina Yayasan TITD Kwan Sing Bio, Prajito mengungkapkan, ritual diikuti para pengurus dan umat.
Ulambana ini, lanjut Prajito, untuk mengirim doa kepada para arwah leluhur agar mereka mendapatkan tempat paling tinggi, yang juga disebut sebagai jiau to atau penyeberangan Arwah, yaitu mengantarkan mereka ke tempat paling mulia.
Selain sembahyang arwah, Ulambana ini juga diisi doa dan harapan agar seluruh warga Indonesia selalu dalam kehidupan yang makmur dan bahagia. (CIP)
