KIRAB SAM POO TAY DJIEN : Rombongan dari Tay Kak Sie saat kirab memperingati 620 tahun kedatangan Sam Poo Tay Djien atau Cheng Ho di Semarang, Minggu (27/7/2025). Foo : ist
Jatengpress.com, Semarang –
Penasihat Khusus Presiden RI bidang Energi, DR Purnomo Yusgiantoro mengunjungi kelenteng Besar Tay Kak Sie, di jalan Gang Lombok 62, Semarang, Minggu (27/7/2925) sore.
Kedatangan mantan Menteri Pertahanan itu dalam rangka memperingati 620 tahun kedatangan Laksamana Cheng Ho atau Sam Poo Tay Djien ke Semarang.
Di saat rombongan kio melakukan arak-arakan di Pecinan, Purnomo Yusgiantoro yang disambut Ketua Yayasan Tay Kak Sie, Tanto Hermawan berkesempatan melihat-lihat bagian dalam Kelenteng Tay Kak Sie.
Purnomo Yusgiantoro terlihat kagum saat melihat-lihat sejumlah sudut dan ornamen kelenteng yang didirikan tahun 1741 itu.
Ketua Yayasan Tay Kak Sie, Tanto Hermawan terlihat memandu dan menerangkan bagian-bagian yang dilihat oleh Purnomo Yusgiantoro.
“Semua tamu kehormatan kami, biasanya berkesempatan melalui pintu utama ini. Tapi untuk saat ini, pintunya memang sedang ditutup, disegel, karena berkaitan dengan ritual kirab Sam Poo Tay Djien,” kata Tanto, menjelaskan tentang pintu utama kelenteng yang saat itu sedang tertutup.
Hal itu dilakukan karena ritual, dimana saat kimsin tuan rumah kelenteng yaitu Sam Poo Tay Djien sedang jut bio (diarak keluar kelenteng), maka pintu kelenteng ditutup. Pintu baru dibuka kembali setelah kimsin Sam Poo Tay Djien kembali ke kelenteng.
Penasihat Presiden RI bidang Energi, Purnomo Yusgiantoro saat mengunjungi Kelenteng Tay Kak Sie, Minggu (27/7/2025), dalam rangka peringatan 620 tahun kedatangan Cheng Ho di Semarang. Ia disambut ketua Yayasan Tay Kak Sie, Tanto Hermawan. Foto: ist
Sebelum berkunjung ke Tay Kak Sie, Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, festival arak arakan Cheng Ho yang merupakan event memperingati pendaratan Laksamana Cheng Ho ke Semarang, mempunyai nilai strategis dan nilai sejarah tentang persahabatan Indonesia dengan Tiongkok.
“Persahabatan Indonesia dengan Tiongkok telah terjalin sampai sekarang ini. Ini perlu dilestarikan ke depannya. Kita saat ini memperingati Sampo Tay Djien yang datang 620 terjun yang lalu, memang sejak saat itu sampai sekarang punya nilai-nilai strategis, dimana terjadi persahabatan dan pergaulan yang erat antara warga Tionghoa dengan warga Indonesia.
Ini memiliki nilai strategis yang perlu dilestarikan,” kata Purnomo Yusgiantoro.
Dia berharap generasi muda untuk selalu ikut serta dalam festival Cheng Ho ini, sebagai ajang memaknai tauladan perdamaian dan persahabatan antarbangsa di dunia.
“Ini yang penting untuk kita memaknai peringatan Cheng Ho ini. Ini wujud aktualisasi wawasan kebangsaan, yaitu aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam bidang kebudayaan,” kata Purnomo
Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan 620 tahun Kedatangan Cheng Ho Kelenteng Tay Kak Sie,
Santika Yohanto mengungkapkan, perayaan kirab Sam Poo Tay Djien tahun ini, selain dilakukan oleh pihak Tay Kak Sie sebagai tuan rumah, juga diikuti 14 rombongan pembawa kimsin tamu dari dalam dan luar kota Semarang. Ada dari Surabaya Bekasi, Malang, dan kota -kota lain di Jawa.
*Jadi kalau untuk yg ikut jut bio itu 14 tamu dan tuan rumah jadi 15, dan je wie atau anjangsana 12 kelenteng,” kata Santika.
Melibatkan keseluruhan tak kurang dari 1.000 personel panitia, mulai dari panitia per bidang, hingga para pelaksana membawa pusaka, kedengcong, toa ko tui, dan lainnya, penyelenggaraan kirab Sam Poo Tay Djien atau Cheng Ho di Tay Kak Sie tahun ini terhitung sukses.
“Harapannya tahun depan bisa lebih ramai. Dan ini juga masih ada bagi bagi rupang Hyang Suci Sampo Tay Djien yang kami datangkan khusus dari Tiongkok, ini didisplay di altar. Setiap tamu yang next time (tahun depan) mau ikut jut bio, siapa yang berminat, bisa mendapatkannya,* ujar Santika Yohanto. (*)