Layar Tanjleb, Hiburan Rakyat yang Dirindukan

Jatengpress.com, Purbalingga – Puluhan pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) beragam dagangan sudah berjajar rapi di jalan sebelah lokasi layar tanjleb.

Layar putih juga telah dibentangkan di pelataran ruko Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karangcegak dalam rangka Festival Film Purbalingga (FFP) 2025 titik mandiri pada Selasa (8/7/2025). Layar tanjleb ini digelar Karang Taruna Cakrabhakti Desa Karangcegak, Kecamatan Kutasari, Purbalingga yang didukung perangkat desa dan sejumlah pemuda relawan.

Layar tanjleb di Desa Karangcegak diawali penampilan akustik Cakrabhakti Band yang membawakan beberapa lagu. Dilanjutkan tari tradisional yang dibawakan anak-anak dari Sanggar Arunika membawakan tari “Lenggang Kangkung” dan “Cantik Ayu”.

Kepala Desa Karangcegak Eko Rastono menyambut gembira pemuda desa yang tergabung dalam karang taruna kompak menggelar kegiatan. “Senang rasanya mempunyai pemuda yang aktif dan kreatif. Menjalankan program Festival Film Purbalingga 2025. Ini mendekati bulan Agustus, nanti pemuda juga sebagai tulang punggung mengadakan kegiatan lagi,” ujar Eko Rastono sebagaimana rilis yang diterima Jatengpress.

Pada kesempatan malam itu, film-film yang diputar, “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristanto produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Azhar produksi Fiktive, “Yang Terpanggil” sutradara Natasya Winndy Yemima produksi Dream’s Cinema SMAN 1 Padamara Purbalingga, “Hanger” sutradara Yusuf Febryanto produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, “Ngeplang” sutradara Argya Natha produksi Cinemadoea SMAN 2 Purwokerto, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi Lifelike Pictures & 20th Century Fox.

“Layar tanjleb ini sangat menghibur, sangat asik dan ramai pungunjungnya apalagi ada di desa sendiri tidak usah jauh-jauh. Semoga acara seperti ini tidak cuma sekali ini, tapi sering bisa dari tahun ke tahun,” ungkap Era Duwati salah satu penonton warga Desa Karangcegak.

Pedagang UMKM hingga sore telah ada puluhan yang menata rapi dagangan, puluhan lain datang dan menempati pinggir jalan raya. Malamnya, belum lagi semua film usai diputar, para pedagang sudah beberes menandakan dagangan laris.

Salah satu pedagang jajanan anak Sarmini mengatakan, acara ini sangat membantu para pedagang. “Kami sudah berdagang pagi hingga siang, ini ada kesempatan dagang lagi dan laris, ya jadi sangat terbantu,” tegasnya.

FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest. (*)