Jatengpress.com, Magelang – Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, mewacanakan, ke depan untuk mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis budaya dalam kurikulum lokal Kota Magelang, mulai dari jenjang PAUD hingga SMP.
“Budaya seperti ini adalah kekuatan karakter. Kami akan memasukkan muatan lokal yang mengajarkan sopan santun, menghormati orang tua, hingga nilai-nilai luhur budaya,” katanya, Senin (23/06/2025), etika menghadiri Grebeg Besar di Kelurahan Cacaban.
Dia menyebut Grebeg Besar sebagai wujud kekayaan budaya dan kekuatan sosial masyarakat. Karena itu, Damar mengapresiasi keterlibatan generasi muda, yang menurutnya menjadi kunci lestarinya budaya ini di masa depan.
“Melalui tradisi ini, kita tidak hanya menghidupkan nilai-nilai kearifan lokal, tapi juga mempererat kebersamaan. Ini bukan hanya milik Cacaban, tapi bagian dari identitas Kota Magelang,” tuturnya.
Damar meneknkan pentingnya peran generasi muda yang turut aktif dalam kegiatan ini. Dia berpendapat, keterlibatan anak-anak dan remaja adalah tanda bahwa budaya Grebeg Besar akan terus hidup dan berakar.
“Keterlibatan mereka adalah penanda, bahwa budaya Grebeg Besar akan terus hidup dan mengakar, bukan hanya sebagai identitas masyarakat Cacaban, tetapi juga sebagai bagian dari jati diri Kota Magelang,” tandasnya.
Lebih jauh, wali kota berharap tradisi Grebeg Besar itu bisa menjadi ruang pemersatu masyarakat, tempat tumbuhnya kolaborasi antarwarga, dan wadah ide-ide kreatif untuk mengangkat potensi lokal agar makin dikenal luas.
Tradisi tahunan Grebeg Besar di Cacaban, berlangsung meriah dan khidmat. Rangkaian acara dimulai sejak Kamis lalu ini ditutup dengan prosesi gunungan sebagai puncak perayaan, Senin (23/06/2025).
Ketua Panitia sekaligus Ketua LPM Kelurahan Cacaban, AY Qursias menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak, khususnya Pemerintah Kota Magelang.
Sehingga rangkaian acara tersebut meliputi tahlilan, nyadran di Makam Kyai Tuk Songo, hingga puncaknya berupa arak-arakan gunungan yang menjadi simbol syukur dan harapan masyarakat.
“Kehadiran Bapak Wali Kota dan warga menjadi penyemangat kami untuk terus nguri-uri budaya warisan para leluhur,” ujarnya.
Qursias juga menekankan pentingnya nguri-uri atau merawat budaya, khususnya tradisi nyadran yang sarat nilai spiritual, pitutur luhur, dan pendidikan akhlak.
“Kami berharap Grebeg Besar dapat menjadi agenda budaya tahunan sekaligus destinasi wisata unggulan Kelurahan Cacaban,” ungkapnya. (TB)