Jatengpress.com, Borobudur – Ratusan umat Buddha dari berbagai negara ikut terlibat dalam doa bersama bertajuk Nyingma Monlam Chenmo yang digelar di Taman Aksobya, kompleks Candi Borobudur, Jumat (09/05/2025).
Kegiatan tersebut sebagai rangkaian acara menyambut Tri Suci Waisak 2569 BE dan akan berakhir pada Sabtu (10/05/2025).
Ketua Panitia Nyingma Monlam Chenmo Indonesia 2025, Lama Rama Santoso Liem, menuturkan, kegiatan ini adalah praktik doa dan aspirasi untuk perdamaian serta kesejahteraan dunia, termasuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Doa-doa dilantunkan secara khusyuk oleh Sangha Tantrayana dari Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI) dengan tujuan menghimpun kebajikan demi kebahagiaan semua makhluk.
“Sebagai praktisi, kita belum tentu menjalankan praktik spiritual dengan sempurna. Maka itu, kita mencari tempat-tempat suci untuk menutupi kekurangan dan menyempurnakan praktik tersebut,” jelasnya.
Doa aspirasi untuk perdamaian tersebut dipimpim oleh H.H Kyabje Dungzin Garab Rinpoche.
“Doa aspirasi untuk perdamaian dan kesejahteraan NKRI kali ini menjadi tahun ketiga kami selenggarakan,” ujar Lama Rama.
Di hari pertama Jumat (09/05/2025), umat mengikuti Nyingma Monlam Chenmo Indonesia. Sedangkan di hari kedua Sabtu (10/05/2025) akan diisi dengan ritual Krodikali Feast Offering.
Lama Rama menjelaskan, selama kegiatan berlangsung, para umat melantunkan paritta serta doa-doa aspirasi yang bersumber dari kitab suci ajaran Tantra.
Kitab tersebut memuat ajaran Sang Buddha yang kemudian diturunkan kembali oleh Guru Padmasambhava.
Menurut dia, Candi Borobudur menjadi merupakan salah satu tempat tersuci di dunia yang diyakini mampu menjadi medium penyebaran doa dan harapan demi kebaikan semesta.
“Maka kita lakukan doa-doa suci ini di Candi Agung Borobudur agar membawa manfaat dan mendatangkan apa pun yang akan kita sampaikan, apa pun yang akan kita limpahkan,” ucapnya. (TB)