Borobudur, Jatengpress.com – Seniman pencetus tarian relief yang juga pendiri Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur, Ki Eko Sunyoto, menggelar workshop “The Spirit Of Borobudur”.
Serangkaian kegiatan digelar di Sanggar Kinnara Kinnari Wanurejo, Borobudur, selama 6 hari dan akan berlangsung hingga Rabu (15/01/2025).
Ki Eko Sunyoto menuturkan, workshop Spirit Of Borobudur bertujuan untuk mengasah kreatifitas dan alih ketrampilan pengembangan minat dan bakat para peserta khususnya terkait relief Candi Borobudur.
“Workshop ini penting untuk mengasah kepekaan, sekaligus sebagai peluang karir bagi para peserta,” kata Ki Eko Sunyoto, ditemui di sela pembukaan, Kamis (09/01).
Tujuan lain workshop adalah untuk mempromosikan serta mengenalkan cerita narasi tentang relief, value atau nilai aktualisasi dalam tarian sekaligus kostumnya kepada para peserta.
Selain itu, sebagai upaya memberikan ruang dialog dan berbagi ilmu pengetahuan bagi seniman atau pelaku seni budaya, anak, kaum muda dan perempuan untuk lebih mengenal aktualisasi dan ruang ekspresi di kawasan Borobudur secara berkelanjutan.
“Seluruh kegiatan yang diselenggarakan pada Spirit Of Borobudur bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, sosial dan pengetahuan,” terang Eko.
Lebih dari itu, Spirit Of Borobudur kelak dapat menghasilkan penciptaan karya seni tari berbasis nilai budaya yang ada di relief Candi Borobudur.
“Kegiatan ini juga akan menghasilkan dokumentasi yang menjadi rekam jejak seni budaya di Kawasan Borobudur,” imbuhnya.
Menariknya lagi, para peserta juga akan mendapatkan jaringan kerja sebagai upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kekayaan seni budaya yang ada dikawasan Borobudur.
Adapun rincian kegiatan The Spirit Of Borobudur, ada workshop tari (9 Januari hingga 3 Februari 2025). Workshop aksesoris (10 Januari hingga 4 Februari 2025).
Pameran bertajuk Spirit Of Borobudur di Tourism Information Center (TIC) Borobudur (12 hingga 16 Februari 2025). Dialog Borobudur di TIC (14 Februari 2025).
Rangkaian Spirit Of Borobudur juga akan dimeriahkan dengan pementasan di TIC pada 12 dan 15 Februari 2025.
Tak hanya itu, acara juga akan semakin seru dengan kegiatan Jelajah yang digelar dengan rute Candi Pawon hingga Candi Borobudur pada 16 Februari 2025.
Disabilitas
Workshop Tari dan Aksesoris Spirit Of Borobudur diikuti 30 peserta dari pelajar serta ibu ibu dari wilayah Magelang dan sekitarnya. “Pada workshop ini juga ada peserta disabilitas,” ujarnya.
Sebelumnya, Ki Eko Sunyoto pernah menggelar berbagai workshop dan pelatihan di Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur serta di berbagai daerah.
Kiprah Eko Sunyoto dalam dunia seni dan pelestarian budaya terutama terkait relief di Kawasan Borobudur sudah tak perlu diragukan lagi.
Sebagai seniman pelopor terciptanya tarian relief, dia mulai memunculkan ide penciptaan Tari Kinnara Kinnari pada 2007. Dan terus menciptakan sederet karyanya hingga hari ini.
Beberapa karya tari aktualisasi dari relief Candi Borobudur karya Ki Eko Sunyoto antara lain, Tari Sudhana sayembara/Mata Panah Bodhisatwa. Tari Mandatara Avadana,Tari Bhallatiya, Tari Sutasoma, Tari Lalitavistara, Tari Gandavyuha, Tari Hariti, Tari Kubera, Tari Garudaraja, Tari Kidung Prajnaparamita, Tari Ruru Jataka.
“Harapan saya ke depan, karya seni dan khususnya tarian terkait relief ini bisa dilestarikan oleh generasi muda dan lebih dikenal masyarakat,” tutup Ki Eko Sunyoto. (*)