Jatengpress.com, Karanganyar-Kejuaraan Woodball Piala Ketua KONI Karanganyar yang digelar di Lapangan Landing Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, menjadi tonggak sejarah perkembangan cabang olahraga woodball di Kabupaten Karanganyar. Turnamen yang berlangsung selama tiga hari, mulai 19 hingga 21 Desember 2025, diikuti sebanyak 235 peserta dari berbagai daerah dan kelompok usia, mulai pelajar SD hingga atlet senior.

Ketua Panitia Pelaksana, Tri Wibowo, mengatakan kejuaraan ini mempertandingkan nomor single stroke untuk kategori junior dan senior. Panitia menyiapkan lapangan dengan tingkat kesulitan bervariasi untuk menguji teknik, konsentrasi, serta mental bertanding para atlet.
“Peserta mencapai 235 orang. Kategori yang dipertandingkan meliputi single junior tingkat SD hingga SMA, serta single stroke junior dan senior. Lapangan kami siapkan dengan gate yang variatif agar kemampuan atlet benar-benar teruji,” ujar Tri Wibowo.

Ketua Pengcab Woodball Karanganyar, Agus Siswanto, menegaskan bahwa kejuaraan ini menjadi ajang evaluasi sekaligus pemetaan kekuatan atlet lokal. Ia menyebut woodball Karanganyar baru resmi berdiri pada tahun 2025, namun menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan.
“Meski baru berdiri tahun ini, alhamdulillah woodball Karanganyar sudah meloloskan empat atlet ke Porprov Jawa Tengah 2026. Ini perkembangan yang sangat positif,” kata Agus.
Menurut Agus, kejuaraan ini juga menjadi sarana pembinaan karakter atlet. Ia menekankan bahwa woodball merupakan olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas, kejujuran, dan kehormatan.
“Kami ingin atlet mengasah kemampuan sekaligus menjadikan kejuaraan ini sebagai tempat evaluasi dan ajang silaturahmi. Woodball mengedepankan persahabatan, bukan sekadar kemenangan,” ujarnya.
Dukungan penuh juga disampaikan Ketua KONI Karanganyar, Bagus Selo, yang secara langsung membuka kejuaraan tersebut. Ia mengapresiasi kinerja Pengcab Woodball Karanganyar yang mampu mencatatkan prestasi dalam waktu singkat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pengurus woodball Karanganyar. Baru berdiri, sudah ada empat atlet yang lolos kualifikasi Porprov. Harapannya ke depan semakin banyak masyarakat yang ikut, karena ini cabang olahraga baru yang potensial,” ujar Bagus Selo.

Bagus Selo menambahkan bahwa woodball merupakan olahraga yang inklusif dan bisa diikuti oleh siapa saja.
“Woodball ini tidak hanya untuk orang tertentu atau orang kaya. Bisa dimainkan siapa saja dan di lapangan mana pun. Olahraga ini menekankan ketepatan, konsentrasi, dan kejujuran,” katanya.
Ia juga menyebut woodball memiliki prospek prestasi jangka panjang, mengingat cabang olahraga ini telah dipertandingkan sejak tahun 2006 dan berpeluang tampil di ajang besar seperti SEA Games, PON, hingga kejuaraan internasional.
Apresiasi juga datang dari Pengurus Provinsi Woodball Jawa Tengah yang diwakili Ketum Pengprov Woodball Jateng Ardhana Arifianto. Ia menilai Lapangan Kemuning memiliki karakteristik unik karena berada di kawasan pegunungan dengan kontur tanah yang menantang.
“Lapangan Kemuning sangat luar biasa. Kontur alamnya menantang dan punya nilai lebih karena memadukan olahraga dengan keindahan alam. Ini sangat layak untuk venue kejuaraan nasional bahkan internasional,” ungkap Ardhana.
Ia berharap kejuaraan ini mampu melahirkan atlet-atlet potensial dari Karanganyar yang dapat memperkuat tim Jawa Tengah di ajang nasional, sekaligus mendorong pengembangan sport tourism di lereng Gunung Lawu.
Dengan antusiasme peserta yang tinggi dan dukungan berbagai pihak, Kejuaraan Woodball Piala Ketua KONI Karanganyar diharapkan menjadi fondasi kuat bagi perkembangan woodball di Karanganyar serta memperkuat daerah ini sebagai destinasi wisata olahraga unggulan di Jawa Tengah. (Abdul Alim)






