Jatengpress.com, Karanganyar– Pemerintah Kabupaten dan DPRD Karanganyar sepakat untuk tidak menggelar perayaan tahun baru yang bersifat hura-hura atau seremonial berlebihan pada pergantian tahun ini. Langkah ini diambil sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas atas berbagai bencana alam besar yang melanda Indonesia di penghujung tahun 2025.
Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, menegaskan bahwa secara institusi maupun pribadi, dirinya menilai hiburan masif seperti konser musik tidak tepat dilakukan di tengah suasana duka nasional. Sepanjang tahun 2025, Indonesia mencatat hampir 3.000 kejadian bencana alam, dengan lonjakan drastis pada akhir November hingga Desember.
“Kita harus ikut prihatin dengan kondisi di wilayah lain. Baru-baru ini saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dihantam banjir bandang serta longsor dahsyat yang menelan ratusan korban jiwa,” ujar Bagus Selo, Kamis (18/12/2025)
Ia merujuk pada data nasional yang mencatat lebih dari 1.000 orang meninggal dunia akibat bencana di wilayah Sumatera tersebut.
Bagus Selo mengajak warga Karanganyar untuk mengganti euforia dengan aksi nyata. “Saya lebih setuju tidak perlu ada perayaan yang sifatnya seremonial. Kalau perlu, justru diadakan penggalangan dana sosial untuk membantu saudara kita yang terkena musibah,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana, menyampaikan bahwa suasana tahun baru kali ini akan difokuskan pada kegiatan yang lebih religius dan reflektif. Selain tragedi di Sumatera, Indonesia juga tengah mewaspadai aktivitas vulkanik Gunung Semeru dan ancaman cuaca ekstrem akibat bibit siklon di Samudera Hindia.
“Dengan situasi nasional yang sedang berduka, kita akan menyesuaikan. Tidak ada kegiatan yang bersifat euforia atau panggung hiburan besar,” tegas Adhe Eliana. Ia menekankan pentingnya muhasabah (evaluasi diri) bagi seluruh lapisan masyarakat Karanganyar agar terhindar dari marabahaya di tahun mendatang.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan memastikan agenda pergantian tahun berjalan kondusif dengan mengutamakan doa bersama bagi keselelamatan bangsa. (Abdul Alim)






