Satu Lagi Mahasiswa KKN UIN Walisongo yang Hanyut Ditemukan dalam Kondisi Meninggal, 500 meter dari Lokasi Awal

Jatengpress.com, Semarang – Satu lagi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang hanyut terseret arus Sungai Jolinggo, di Kecamatan Singorojo, Kendal, berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal.

Bima Pranawira (21) mahasiswa UIN Walisongo asal Gresik, jenazahnya ditemukan oleh tim gabungan pencarian dan pertolongan pada pagi ini, Rabu (5/11/2024) sekitar pukul 08.25, di lokasi yang masuk Dusun Kedung Lantingan, Kecamatan Singorojo, Kendal, berjarak sekitar 500 meter dari lokasi awal hanyut di Tubing Genting.

Dengan ditemukannya jenazah Bima Pranawira, maka sudah empat dari enam korban hanyut yang ditemukan. Sebelumnya, Riska Amalia, Syifa Nadilah, dan Muhammad Labib Riski ditemukan sore kemarin dalam keadaan meninggal dunia.

“Pagi ini satu jenazah kembali ditemukan oleh tim SAR gabungan dengan jenis kelamin pria. Temuannya tadi sekitar pukul 08.25 WIB di pinggiran sungai Singorojo ikut Dusun Kedung Lantingan,” kata Kepala BPBD Kendal, Ali Sutaryo, Rabu (5/11) pagi.

Jenazah Bima Pranawira segera dievakuasi ke RSUD Soewondo Kendal.

Dengan demikian masih ada dua korban yang belum ditemukan, yaitu Nabila Yulian Desi dan Muhammad Jibril Asyarofi.

Keenam korban merupakan bagian dari 15 mahasiswa KKN UIN Walisongo, hanyut terbawa arus deras banjir bandang saat bermain air di lokasi Tubing Genting di Sungai Jolinggo, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Selasa (4/11/2024) sore.

UIN Walisongo Berduka
Sementara itu, keluarga besar UIN Walisongo Semarang berduka mendalam atas musibah yang menimpa enam mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada Selasa (4/11).

Humas UIN Walisongo, sebagaimana dikutip dari laman portal walisongo.ac.id mengunggah ungkapan Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Nizar MAg, yang menyampaikan rasa duka yang mendalam dan komitmen penuh universitas dalam penanganan musibah ini.

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal. Atas nama universitas, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR untuk mendukung upaya pencarian serta mendampingi keluarga mahasiswa di lokasi,” ujar Prof. Nizar dalam laman tersebut.

Dia menegaskan, universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, terutama terkait keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan.

“Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang,” tegasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, UIN Walisongo telah mengambil beberapa langkah, yaitu .enurunkan tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN untuk mendampingi keluarga korban dan membantu proses pencarian di Kendal.

Berkoordinasi dengan BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, dan aparat setempat dalam proses pencarian.

Menyediakan layanan konseling dan tim krisis sebagai dukungan spiritual bagi mahasiswa dan keluarga yang terdampak.

Melakukan evaluasi dan penguatan sistem keamanan kegiatan KKN di seluruh lokasi penugasan.

Pihak universitas juga melakukan doa bersama pada Selasa (4/11/2025) malam untuk mengenang para korban yang meninggal, dan harapan agar korban yang belum ditemukan dalam keadaan selamat. (CIP)