Jatengpress.com, Karanganyar— Persika Karanganyar melangkah ke Liga 3 Nusantara 2025/2026 dengan ambisi besar. Klub kebanggaan Bumi Intanpari itu memastikan kesiapan penuh jelang kick-off pada 30 November, sekaligus menegaskan tekad kuat menembus Liga 2.
Persiapan panjang tim menjadi modal utama. Ketua Persika, Rinto Subekti, menegaskan seluruh elemen klub telah bekerja maksimal dalam tiga bulan terakhir, mulai dari pematangan taktik hingga penguatan struktur tim.
“Latihan sudah berlangsung tiga bulan. Komposisi pelatih, pemain, hingga seluruh official insyaallah sudah jauh lebih siap,” ujar Rinto saat menghadiri launching Sustaining Glory di Gedung Wanita Karanganyar, Rabu (26/11).
Ia menambahkan, dukungan publik sangat dibutuhkan agar Persika mampu melangkah sejauh mungkin.
“Kami memohon doa dan dukungan dari seluruh warga Karanganyar agar Persika bisa lolos ke Liga 2,” tegasnya.
Manajer Persika, Sriyono alias Saprol, mengungkapkan bahwa kondisi tim saat ini berada dalam level fisik terbaik setelah menjalani latihan intensif selama hampir dua bulan. Menurutnya, komposisi pemain musim ini dipenuhi darah muda.
“Sekitar 60–70 persen pemain adalah rekrutan baru, didominasi usia di bawah 30 tahun. Sisanya pemain lama yang masih kami percaya. Ada juga enam atau tujuh pemain asli Karanganyar,” jelasnya.
Saprol menilai energi pemain muda menjadi kekuatan utama Persika musim ini.
“Kami tetap optimis. Anak-anak muda ini punya motivasi tinggi dan semangat juang yang besar,” katanya.
Untuk menambah kedalaman kualitas, manajemen menunjuk mantan gelandang Timnas Indonesia, Ahmad Bustomi, sebagai pelatih kepala. Pengalaman dan visi sepak bolanya disebut sangat berpengaruh.
“Beliau mantan pemain Timnas, pengalaman sangat banyak. Sebagai pelatih muda, sistemnya modern dan punya visi jangka panjang,” terang Saprol.
Kehadiran Bustomi diharapkan dapat memoles skuad muda Persika agar tampil lebih disiplin, agresif, dan percaya diri sepanjang kompetisi.
Pada Liga 3 musim ini, Persika tergabung di Grup C, yang dianggap sebagai salah satu grup paling berat. Deretan tim berpengalaman seperti Persibo Bojonegoro, RANS Nusantara FC (tim pembinaan), Sang Maestro FC, dan Persikup siap menjadi batu uji.
Menurut Saprol, Persibo menjadi lawan paling menantang.
“Persibo persiapannya paling panjang, bisa sampai empat bulan lebih. Tapi kami tetap optimis menghadapi persaingan ini,” ujarnya.
Meski tekanan grup sangat besar, manajemen menolak memasang target rendah. Persika datang untuk bersaing, bukan sekadar tampil.
“Target kami jelas: lolos ke Liga 2 dan menjadi juara Grup C,” tegas Saprol.
Rinto Subekti menambahkan bahwa perjuangan Persika adalah bagian dari upaya mengangkat nama Kabupaten Karanganyar di kancah sepak bola nasional.
“Insyaallah kami siap memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Karanganyar,” katanya menutup. (Abdul Alim)






