Penolakan Geothermal Gunung Lawu Kian Masif

Jatengpress.com, Karanganyar – Komunitas lingkungan Jaga Lawu bersama berbagai elemen masyarakat menyatakan penolakan tegas terhadap proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) yang direncanakan di kawasan Gunung Lawu, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

Dalam pertemuan lintas komunitas yang digelar Minggu (5/10) malam, lebih dari 100 aktivis berkumpul untuk menyatukan sikap. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan strategis, salah satunya pembentukan tim kecil lokal yang bertugas melakukan edukasi dan sosialisasi langsung kepada masyarakat.

“Kami tetap konsisten menolak. Sampai hari ini belum ada alasan yang jelas kenapa proyek geothermal ini harus dilakukan di sana. Tanpa alasan pun, sebenarnya kami sudah menolak,” ujar Aan Shopuanuddin, perwakilan Jaga Lawu, saat dikonfirmasi Selasa (7/10).

Aan menjelaskan tiga langkah utama gerakan ini. Pertama, fokus pada edukasi masyarakat terkait dampak positif dan negatif dari proyek geothermal. Kedua, penyusunan agenda rapat akbar serta audiensi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait. Mereka juga akan mempertanyakan dasar hukum proyek ini sesuai Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku.

Langkah ketiga, tambah Aan, adalah pembentukan tim kecil yang terdiri dari aktivis lokal di tiga wilayah terdampak: Ngargoyoso, Jenawi, dan Tawangmangu. Tim ini akan dipimpin oleh Teguh Pambudi, dengan enam anggota lainnya dari komunitas lokal.

“Tim ini akan menjadi corong informasi kami di lapangan. Mereka akan bergerak ke RT-RT, pengajian, dan kelompok masyarakat lainnya untuk memberikan edukasi secara langsung,” jelas Aan.

Gerakan ini juga mendapat dukungan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Muhammadiyah Karanganyar serta komunitas Merti Bumi Lawu. Dalam waktu dekat, sosialisasi intensif akan dimulai di desa-desa sekitar Gunung Lawu.

“Gerakan ini langsung eksekusi. Sosialisasi akan kami mulai secepatnya,” tegas Aan.

Jaga Lawu sendiri telah aktif sejak 2016 dalam pelestarian lingkungan Gunung Lawu. Penolakan terhadap proyek geothermal bukan kali ini saja mereka suarakan.  (Abdul Alim