Kecemasan Warga  Sudah Berulangkali Disampaikan ke Bupati Namun tak  Digubris, Buntut Longsor Ajibarang 

Banyumas, Jatengpress.com – Sejumlah warga sekitar mengaku bahwa tanda-tanda bahaya sebenarnya sudah lama dirasakan. Mereka juga sudah menyampaikan keluhan dan kecemasan ke Pemerintah Kabupaten Banyumas,  namun tak ditanggapi. Akhirnya bencana longsor akibat penambangan di Desa Dharmakeradenan Kecamatan Ajibarang Banyumas Jawa Tengah itu terjadi.

” Sampaikan itu ke pak bupati, kami harus mengeluh kepada siapa kalau bukan ke pemerintah setempat,” ujar Erwin tokoh masyarakat Desa Dharmakeradenan, Senin (27/10/25).

Warga lain menuturkan, aktivitas tambang di kawasan tersebut kerap menimbulkan getaran dan debu yang mengganggu. Beberapa tokoh masyarakat bahkan telah mengingatkan potensi longsor apabila penambangan terus dilakukan tanpa penguatan lereng.

“Sudah sering kami sampaikan soal ini. Bukitnya makin tergerus, apalagi kalau hujan deras turun,” ujar salah satu warga setempat.

Latar Belakang: Penambangan untuk Semen Bima

Tambang yang disebut menjadi sumber longsor tersebut diketahui merupakan bagian dari wilayah eksploitasi bahan baku untuk produksi Semen Bima, merek semen yang diproduksi oleh PT Sinar Tambang Arthalestari (PT STAR).

Pabrik Semen Bima berlokasi di Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang, hanya berjarak beberapa kilometer dari titik longsor. Perusahaan ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 43 hektar dan mulai dibangun sejak 2012. Semen Bima dikenal sebagai salah satu merek semen nasional yang memasok kebutuhan konstruksi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Madura.

Produk utamanya meliputi Portland Pozzolan Cement (PPC) dan Semen Komposit, yang digunakan untuk berbagai jenis konstruksi. Dalam promosi resminya, perusahaan menyebut turut mendukung pembangunan infrastruktur nasional melalui penyediaan semen berkualitas tinggi.

Namun, kejadian longsor ini menimbulkan sorotan baru terhadap praktik penambangan bahan baku yang dilakukan di sekitar wilayah Ajibarang. Para aktivis lingkungan menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap izin tambang serta kajian geoteknik untuk memastikan keamanan kawasan pemukiman sekitar.

Seperti diberitakan bencana longsor terjadi di wilayah Grumbul Pegawulan Kulon, RT 03 RW 01, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, pada Minggu (26/10/2025). Material tanah dan batuan dari tebing kapur di sekitar lokasi tambang menimbun sebagian area permukiman warga.  Satu rumah rata dengan tanah, 2 rumah rusak berat dan puluhan lainnya dalam kondisi terancam (nan).