Jatengpress.com, Semarang – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Semarang sejak Selasa (21/10) hingga Jumat (24/10/2025) menyebabkan sejumlah titik di wilayah hukum Polsek Genuk tergenang air, dengan ketinggian bervariasi.
Dari pantauan, hingga Jumat (24/10/2024), beberapa kelurahan di Kecamatan Genuk masih terendam. Kondisi cuaca sendiri bervariasi, berselang seling antara cerah, mendung, dan hujan.
Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto SH MH menjelaskan, genangan air terpantau hampir di seluruh wilayah Genuk, termasuk area perkantoran, permukiman, serta jalan utama.
Di Mako Polsek Genuk, air setinggi ±20 cm masuk ke dalam ruangan, sementara di halaman markas ketinggian mencapai ±40 cm.
“Wilayah Kelurahan Genuksari menjadi salah satu titik terparah, dengan ketinggian air mencapai 40 hingga 70 sentimeter, sedangkan di Kelurahan Trimulyo, genangan mencapai 70–90 sentimeter di kawasan industri dan jalan utama kecamatan,” ujar Kompol Rismanto.
Selain itu, genangan juga terjadi di sejumlah lokasi lain, antara lain Jalan Raya Woltermonginsidi dan Jalan Ratan Cilik Kelurahan Banjardowo dengan ketinggian air 10–25 cm. Keluranan Gebangsari, Jalan Padi Raya setinggi sekitar 50 cm.Jalan Raya Sembungharjo–Kudu setinggi sekitar 20 cm. Kelurajan Bangetayu Kulon sepanjang Jalan Raya Muktiharjo setinggi sekitar 60 cm.
“Kelurahan Terboyo Wetan, kawasan industri Terboyo Megah dengan ketinggian 40–90 cm, serta permukiman warga RW 1 dan RW 2 antara 30–50 cm,” terang Kompol Rismanto.
Sementara itu, di depan Pos Lantas Eks Terminal Terboyo, ketinggian air sekitar ±40 cm.
Penyebab utama genangan ini, lanjut Kapolsek, adalah curah hujan tinggi yang terjadi secara terus-menerus selama dua hari berturut-turut sehingga sistem drainase di beberapa titik tidak mampu menampung debit air.

DORONG PERAHU EVAKUASI WARGA: Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto SH MH bersama aparat TNI mendorong perahu evakuasi berisi warga, untuk dibawa ke tempat yang lebih aman dalam misibah banjir di kawasan Genuk. Foto : ist
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Polsek Genuk bersama instansi terkait telah melakukan berbagai langkah cepat, di antaranya melaksanakan pengaturan lalu lintas (gatur lalin) di sejumlah titik rawan, dan memberikan imbauan dan bantuan langsung kepada warga serta pengguna jalan yang terjebak genangan.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan BBWS untuk mengoptimalkan kinerja pompa air di Kali Babon, Kali Sringin, Kali Tenggang, dan bawah jembatan Tol Kaligawe.
“Berkoordinasi dengan Forkopimcam, para lurah, dan potensi masyarakat setempat untuk penanganan bersama, juga melaporkan situasi terkini secara berjenjang kepada pimpinan,” kata Kapolsek Genuk.
Kompol Rismanto juga memimpin langsung anggotanya di lapangan dalam membantu warga yang kendaraannya mogok akibat banjir, terutama di kawasan depan RS Sultan Agung.
Selain itu, petugas melakukan rekayasa arus lalu lintas di Simpang Genuksari karena arah barat sempat lumpuh total. Arus kendaraan dialihkan ke jalur alternatif Jl. Wolter Monginsidi, sementara masyarakat diminta tetap berhati-hati karena genangan di titik tersebut masih mencapai 30 cm.
Hingga kini tidak ada laporan korban jiwa, dan perkembangan kerugian materiil akibat banjir masih terus dipantau. Namun, arus lalu lintas di Jalan Semarang–Demak (Pantura) terpantau tersendat akibat banjir rob di wilayah Sayung, Demak, serta genangan di Jalan Wolter Monginsidi yang memperlambat laju kendaraan.
Meski sejumlah titik masih digenangi air, situasi umum wilayah hukum Polsek Genuk terpantau aman dan kondusif.
“Kami terus berupaya memantau perkembangan di seluruh titik genangan. Personel kami tetap siaga di lapangan untuk membantu warga dan menjaga kelancaran arus lalu lintas,” ujar Kompol Rismanto SH MH. (CIP)






