Jatengpress.com, Karanganyar-Pendidikan tinggi di Indonesia memiliki peran strategis dalam membentuk arah pembangunan bangsa. Perguruan tinggi saat ini dianggap masih dapat memaksimalkan potensi peran mereka dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan statistik dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), terdapat 4.687 perguruan tinggi yang terdiri dari 128 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan dan 4.559 Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan, Indonesia seharusnya sudah menjadi negara maju dengan jumlah perguruan tinggi tersebut.
“Entitas mana lagi yang memiliki semua orang hebat selain perguruan tinggi? Ini modal utama membangun bangsa,” katanya usai memberi kuliah umum saat penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka Solo) di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) setempat, Kamis (25/9/2025) sore.
Wamen Fauzan menyatakan bahwa perguruan tinggi harus dapat memberi manfaat bagi masyarakatnya secara langsung, dan tidak lagi terjebak dalam paradigma menara gading. Hal ini dapat dicapai melalui tata kelola yang berorientasi masyarakat.
“Kampus seharusnya hadir dalam masyarakat, mengurangi beban masyarakat dan mampu menjawab persoalan yang terjadi di sekitarnya. Inilah makna pendidikan tinggi yang berdampak, dan yang ingin kami terjemahkan di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui ‘Diktisaintek Berdampak’,” ujar Wamen Fauzan.
Menurutnya, Umuka Solo sudah menunjukkan komitmen dan kesiapan untuk melakukan hilirisasi produk riset yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam menekankan pentingnya tata kelola pendidikan tinggi yang berorientasi kebermanfaatan kepada masyarakat, Wamen Fauzan mendorong pembangunan kurikulum yang spesifik dan dekat dengan masyarakat. Hal ini demi mewujudkan kewajiban kampus dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang cerdas, empatis, dan adaptif.
“Dinamika kehidupan kini sudah mulai menuntut spesifikasi kompetensi dan memiliki soft skills yang komplet. Mahasiswa harus didekatkan pada masyarakat melalui kurikulum yang sudah didesain,” kata Wamen Fauzan.
Di tengah tantangan global dan tuntutan disrupsi teknologi, kolaborasi, dan keberpihakan pada realitas sosial menjadi keharusan. Melalui pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, dan berbasis keunggulan lokal, Kementrian Pendidikan bisa memastikan perguruan tinggi Indonesia menjadi penggerak utama kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana menekankan bahwa kesempatan menempuh pendidikan tinggi merupakan anugerah besar yang harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh.
“Saya lahir di lereng Gunung Lawu, tumbuh dalam suasana penuh kebersamaan, guyub rukun, dan gotong royong. Dari pengalaman itu saya belajar, tidak ada yang mustahil diraih kecuali dengan kesungguhan. Menjadi mahasiswa adalah langkah awal untuk meningkatkan derajat diri, memperbaiki ekonomi keluarga, dan memberi kontribusi bagi bangsa,” tutur Adhe Eliana.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa mahasiswa baru memiliki peran penting sebagai agen perubahan, terutama di era revolusi industri 4.0 yang kini mulai bergeser menuju revolusi industri 5.0. Menurutnya, mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, termasuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), tanpa melupakan tanggung jawab sosial di tengah masyarakat.
“Mahasiswa bukan hanya pencari ilmu, tetapi juga kontributor pembangunan di wilayah tempat tinggalnya. Kegiatan sosial dan keterlibatan aktif dalam masyarakat menjadi bagian penting dari perjalanan akademik,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati juga membagikan tiga kunci kesuksesan yang dapat menjadi pegangan mahasiswa, yakni bersyukur, menjaga kesehatan, dan berkarya tanpa henti. Ia mengingatkan agar mahasiswa tidak malas membaca serta terus menstimulasi daya pikir sebagai modal utama menghadapi tantangan zaman.
“Berkarya tanpa henti bukan berarti tidak istirahat, melainkan terus bermimpi dan berusaha meraih yang terbaik. Semoga seluruh mahasiswa UMUKA sukses dalam menempuh perjalanan akademik dan menjadi insan yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (Abdul Alim)