Siswa Bikin Surat Cinta ke Dapur MBG, Isinya Menggelitik

Jatengpress.com, Karanganyar-Sobekan-sobekan kertas yang tertancap di papan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Plesungan Gondangrejo membuat siapapun yang membaca tulisannya bakal terkekeh. Tak terkecuali Wakil Komisi D DPRD Karanganyar, Tiara Puspita ketika ia dan rombongan mengunjungi dapur olah makanan bergizi gratis (MBG) pada Rabu (10/9/2025) lalu. 

Ada tulisan ‘minimal mi ayam yang ada rasanya’, ‘request burger ayam geprek’, ‘1. steak 2. dimsum pedas’ dan sebagainya. Ratusan kertas ‘surat cinta’ itu ditulis peserta sasaran MBG yang diampu SPPG Plesungan. Mereka bermaksud meminta koki mengolah sesuai selera. Bukan tanpa sebab surat cinta dikirim. Ternyata, pengirimnya terdorong mengutarakan isi hati karena merasakan kurang sedap menyantap makanan gratis itu. Memang tak semua menolak, namun beberapa yang tak menyantap memilih membawanya pulang atau mengembalikannya ke dapur. Kondisi itu tak lantas dibiarkan manager dapur yang berinisiatif memberi ruang bagi siswa mengungkapkan unek-unek melalui tulisan tertuju koki MBG. 

“Itu surat cinta dari anak-anak yang dipampang di SPPG. Isinya request MBG seperti yang diinginkan,” kata Tiara, Senin (15/9/2025). 

Fenomena itu membuka wawasan bagi pengelola SPPG, pengawas dan pelaksana bahwa selera anak-anak perlu diperhatikan. Diyakini, makanan tak hanya mengenyangkan dan bernutrisi namun juga membahagiakan penyantapnya, apalagi anak-anak yang sedang belajar mengenal aneka rasa. 

Lebih lanjut anggota DPRD Karanganyar dari PKB ini menyebut kunjungannya ke SPPG Plesungan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjalankan fungsi pengawasan, khususnya di bidang Kesehatan, pendidikan, serta kesejahteraan masyarakat. 

“Dalam kesempatan tersebut, kami mengecek kondisi sarana dan prasarana yang ada, meninjau langsung kegiatan yang berlangsung, serta mendengarkan masukan dari pihak pengelola maupun masyarakat sekitar. Hal ini penting untuk memastikan bahwa SPPG benar-benar dapat menjalankan perannya secara optimal, baik sebagai tempat pelayanan maupun sebagai fasilitas yang mendukung aktivitas masyarakat,” katanya. 

Dari hasil kunjungan ini, Komisi D melihat adanya beberapa hal positif yang patut diapresiasi. Satu diantaranya pemberian ruang bagi anak untuk menyalurkan koreksi. 

Terdapat sejumlah catatan yang perlu segera mendapat perhatian, terutama terkait peningkatan fasilitas dan dukungan pemerintah daerah. 

“Kami di Komisi D akan membawa hasil temuan ini ke forum DPRD agar bisa ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan maupun anggaran, sehingga manfaat keberadaan SPPG semakin dirasakan oleh masyarakat luas,” katanya.

Catatan lain, hanya ada dua kendaraan transportasi untuk mengirim MBG ke 40 titik sekolah di Gondangrejo. Tidak hanya diberikan kepada anak-anak sekolah melainkan juga diperuntukan untuk ibu hamil serta menyusui yang nominal anggarannya berbeda.

“Jika anak-anak sekolah per paket di hitung Rp8.000 sedangkan untuk ibu hamil dan menyusui Rp 10.000 sehingga terdapat selisih Rp2.000,” katanya.  (Abdul Alim