Jatengpress.com, Karanganyar-Puskesmas Jenawi didorong menyediakan layanan dasar secara optimal bagi para pasien yang berasal dari sembilan desa yang tinggal di wilayah lereng Gunung Lawu. Sebab tak semua warga mudah menjangkau faskes pertama itu, sehingga layanan mudah, cepat dan pasti sangat dibutuhkan pasien.
Sebagai informasi, Puskesmas rawat jalan dan rawat inap Jenawi melayani poli umum, KIA, dan poli spesifik lainnya. Terdapat 10 bed pasien di puskemas ini.
Ketua Komisi D DPRD Karanganyar Ali Akbar mengatakan Puskesmas Jenawi perlu didukung semua pihak, mengingat kondisi geografis wilayah cakupan layanannya relatif ekstrem dan berjarak paling jauh dengan pusat pemerintahan di Kabupaten Karanganyar. Dalam kondisi itu, puskesmas ini dituntut menyediakan layanan optimal bagi pasien.
“Puskesmas ini berlokasi paling ujung wilayah Karanganyar. Perbatasan Jateng-Jatim. Puskesmas terpadu Jenawi memang harus memberikan layanan dasar secara optimal. Mulai rawat jalan, inap, UGD, persalinan, USG dan lainnya sesuai kompetensi di faskes pertama,” katanya kepada wartawan usai sidak di Puskesmas Jemawi, Rabu (18/9/2025).
Puskesmas ini jadi rujukan pasien yang berasal dari sembilan desa wilayah Jenawi. Tak semua pasien tinggal berdekatan puskesmas. Banyak pula tinggal di kawasan perbukitan yang harus menempuh perjalanan sulit ke puskesmas untuk berobat.
Ali meminta puskesmas Jenawi memberikan servis terbaik dan kepastian penanganan bagi mereka yang sudah bersusah payah mengakses layanan kesehatan.
Dalam perbincangan dengan Kepala Puskesmas Jenawi Mujiran dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar di puskesmas itu, Komisi D memperoleh informasi bahwa program promosi kesehatan tak semuanya bergantung pegawai puskesmas yang jumlahnya terbatas. Kehadiran kader posyandu dari sembilan desa yang dikoordinasi puskesmas sangat diandalkan. Mereka mengelola posyandu balita, lansia serta ujung tombak menyampaikan program pemerintah. Tentunya, para relawan ini perlu diberi penghargaan layak.
“Kita akan usulkan penambahan honor bagi kader posyandu lewat usulan ke pemerintah daerah,” katanya.
Para kader posyandu dihonor Rp50 ribu perbulan yang dibayarkan rapel tiap empat bulan.
Lebih lanjut dikatakan, tak lama lagi program makan bergizi gratis (MBG) bakal hadir di sekolah jenjang TK, SD, SMP dan SMA di Jenawi. Dalam hal ini, Puskesmas Jenawi harus siap menyediakan tindakan pertama jika ada kejadian luar biasa (KLB) berkaitan kesehatan siswa.
Wakil Komisi D DPRD Karanganyar Tiara Puspita menyebut aneka komentar warganet masuk di kolom ulasan instansi tersebut. Tak sedikit mengeluh, namun juga banyak yang mengapresiasi. Menurut Tiara, instansi pemerintah jangan antikritik. Justru hal itu pelecut semangat untuk memperbaiki layanannya.
Sedangkan Kepala Puskesmas Jenawi Mujiran melaporkan kebutuhan rehab bangunan puskesmas. Ruang aula terpaksa disterilisasi lantaran fondasinya tergerus banjir.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Dwi Rusharyati mengatakan wilayah 3 T Tertinggal, Terdepan, dan Terluar menjadi fokus dalam pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) oleh Kementerian Kesehatan. “Program ini bertujuan untuk pemerataan akses kesehatan, tetapi masih menghadapi tantangan di wilayah 3T, di mana distribusi pelaksanaan CKG belum optimal. Jenawi salah satu lokus untuk menyukseskan CKG dan tentunya MBG,” katanya. (Abdul Alim)