Banyumas, Jatengpress.com – Suasana berbeda tampak di Pasar Hewan Gumelar, Kabupaten Banyumas,JawaTengah pada hari Rabu (16/7/2025). Ratusan kambing dan domba dari berbagai jenis memenuhi lapangan dalam gelaran Festival Kambing dan Domba Gumelar 2025. Sebanyak 126 ekor ternak tampil dalam kontes bergengsi yang menjadi ajang tahunan bagi para peternak lokal untuk unjuk kualitas hewan ternaknya.
Ketua panitia, Carso,S.Pt, menjelaskan bahwa festival ini telah menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang di Kecamatan Gumelar. Menurutnya, selain mempererat silaturahmi antarpeternak, kegiatan ini juga bertujuan mendorong peningkatan mutu dan kualitas ternak.
Festuval ini meruoakan bagian dari upaya mendorong mutu kambing dan domba, terutama karena Gumelar telah ditetapkan sebagai sentra kambing Peranakan Etawa (PE) oleh Kementerian Pertanian.
” Dalam festival kali ini, peserta berasal dari berbagai wilayah sekitar, membawa jenis ternak seperti Peranakan Etawa, Jawa Randu, Crossing (hasil persilangan), hingga domba unggulan. Kategori yang dilombakan mencakup indukan, pejantan, calon indukan, dan calon pejantan.
Sementara Camat Gumelar Septian Muhranto, S.STP., M.Si turut mengapresiasi antusiasme masyarakat dan peternak dalam meramaikan festival. ” Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung, termasuk dalam kegiatan seni budaya seperti pagelaran wayang kulit yang digelar bersamaan dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah,” ujarnya.
Dikatakan,acara teraebut diharapkan bisa ditingkatkan hingga ke level kabupaten, agar potensi peternakan Gumelar semakin dikenal luas dan menjadi motor penggerak ketahanan pangan nasional.
Anggota DPRD Banyumas, Agus Supriyanto yang hadir dalam festival menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan peternakan di wilayah ini. Menurutnya, Gumelar sejak dulu telah dikenal sebagai lumbung bibit ternak berkualitas.
Jika sebelumnya para peserta harus membayar pendaftaran sekitar Rp 100 riibu. Tahun ini pendaftaran gratis. ” Hal ini dilakukan supaya makin banyak peserta yang terlibat. Semangat kami adalah agar kegiatan ini berkelanjutan dan memberi manfaat langsung bagi peternak. Sesuai temanya: Warisan Leluhur Dijaga, Raja Kata Ditata, Masyarakat Sejahtera,” ujar amggota DPRD dari F-PDIP ini.
Festival ini tidak hanya menjadi tontonan menarik bagi masyarakat, tetapi juga momentum penting dalam mendorong produktivitas dan nilai ekonomi sektor peternakan di Gumelar. Harapannya, tradisi ini terus tumbuh menjadi kebanggaan lokal dan nasional.
Dalam festival ini tercatat puluhan kambing yang sudah langganan kontes ikut terlibat. Mereka bahkan sebagian menjadi unggulan juara.
Panitia menentukan beberapa jenis kambing yang menjadi penilaian seperti, Calon Indukan Peranakan Etawa (PE) , Indukan PE, Jantan PE, Calon Jantan PE, Domba Jantan Crossing, Domba Jantan Bertanduk, Jantan , Kambing Crossing Calon Indukan, Kambing Crossing Induk,Kambing Crossing Calon Pejantan, Kambing Crossing Pejantan,Domba Induk, Kambing Crossing Induk, Kambing Crossing Jalin Pejantan, Domba Crossing Induk, Domba Jantan Non Induk, Jawa Randu Indukan.
Peserta akan memperebutkan juara 1 hingga 3 pada masing masing kriteria dengan hadiah uang pembinaan dan piagam. Sementara nomor urut 4 hingga 10 akan mendapatkan piagam. Panitia juga memilih juara favorit.
Pemberian hadiah dan piagam penghargaan dilakukan pada malam harinya, bersamaan dengan acara Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Guntur Riyanto (nan).