Doland Festival Meriahkan Peringatan HAN 2025 di Borobudur, Magelang

Jatengpress.com, Borobudur – Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 Kabupaten Magelang yang dipusatkan di Marga Utama kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur berlangsung semarak, Sabtu (12/07). Ratusan pelajar usai dini, sehingga tingkat SD, SMP dan SMA dari berbagai sekolah tampak memadati setiap sudut arena perhelatan.

Tercatat ada 4 jenis lomba yang mengemuka dalam perayaan bertajuk Doland Festival tersebut. Yakni, bermain dalam permainan tradisional, menyanyikan lagu-lagu daerah, menyanyikan lagu-lagu nasional dan mendongeng.

Dialog interaksi juga menjadi bagian rangkaian acara. Sebagai narasumber, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi, Sekda Pemprov Jateng Sumarno, Bupati Magelang Grengseng Pamuji, dan Ketua Forum Anak Jateng Frasnan.

Menurut Menteri PPPA Arifah, peringatan HAN 2025 sengaja difokuskan pada 4 hal seperti tersebut di atas. Melalui Doland Festival dimaksudkan sebagai satu upaya bagaimana mengenalkan kembali bahwa negara Indonesia kaya akan permainan tradisional.

“Ini sebagai upaya kami agar anak-anak terlepas dari gadget. Meminimalisir penggunaa gadget. Kita upayakan solusinya adalah dengan permainan tradisional. Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu solusi anak-anak kita tidak menggunakan gadget secara berlebihan,” ujarnya.

Arifah mengatakan, peringatan HAN 2025 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dipusatkan di Jakarta dan perwakilan akan-anak dari berbagai seluruh Indonesia datang ke Jakarta. Tahun ini dicoba dengan pendekatan yang berbeda. Perayaan HAN dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia. sehingga anak-anak merasakan bahwa hari itu adalah hari bermain Bersama. 

“Fokusnya adalah bermain dalam permainan tradisional. Kedua, menyanyikan lagu-lagu daerah. Ketiga menyanyikan lagu-lagu nasional. Keempat adanya dongeng tentang pahlawan-pahlawan di daerahnya masing-masing,” kata Arifah. 

Menteri PPPA juga menyampaikan pesan, melalui peringatan HAN bahwa anak Indonesia adalah bersaudara. Bersudara dalam segala hal supaya  merasa bersama, merasa menjadi bagian keluarga besar bangsa Inddonesia. Pesan ini akan terus dikuatkan kemana-mana.  

Sekda Pemprov Jateng, Sumarno, menambahkan, peringatan HAN dimaksudkan agar anak-anak itu bahagia karena ada perhatian dari semua. Dia mengingatkan posisi anak-anak. Pertama, memiliki kewajiban untuk belajar karena mereka masa depan bangsa. 

Kedua, kewajiban pemerintah dan masyarakat adalah bagaiman melindungi anak-anak kita dan memberikan hak-hak anak kita.

“Secara komitmen, kita terus lakukan. Dari Pemprov Jateng mendengarkan suara aanak-anak kita. Dalam rencana pembangunan selalu kita libatkan sehingga pembangunan yang kita lakukan adalah pembangunan yang ramah anak,” katanya. (TB)