TPS3R Sidomulyo Desa Banyusidi Pakis, Solusi Penanganan Sampah Berbasis Masyarakat

Jatengpress.com, Magelang– Masalah sampah telah menjadi tantangan besar di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Magelang. Setiap hari, volume sampah terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas masyarakat, dengan potensi timbulan sampah mencapai 668,71 ton per hari. 

Praktis, kata Wakil Bupati Magelang, Sahid, apabila kondisi ini tidak dikelola dengan baik dan benar, tentu akan menimbulkan dampak yang sangat serius, baik dari sisi kesehatan, estetika lingkungan, maupun kelestarian ekosistem. 

“Untuk mengurai permasalah ini, maka Pemerintah Kabupaten Magelang terus berupaya mencari solusi konkret,” kata Sahid, saat meresmikan Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip 3R – Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Sidomulyo di Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kamis (08/05/2025).

Salah satu langkah nyata, menurut dia, adalah mendorong terbentuknya sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat, yang tidak hanya menitikberatkan pada pembuangan akhir. Tetapi lebih menekankan pada pengurangan, penggunaan ulang dan pendauran ulang sampah atau yang lebih di kenal dengan prinsip 3R: Reduce, Reuse, Recycle.

Sebagaimana tercantum dalam visi Kabupaten Magelang, yaitu Magelang yang Aman, Nyaman, Religius, Unggul dan Sejahtera “Anyar Gress” serta misi meningkatkan upaya pelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan dan tanggap terhadap bencana.

Menurut Sahid, pembangunan TPS3R merupakan bagian dari komitmen Pemkab Magelang untuk mewujudkan tata kelola lingkungan yang lebih baik. TPS3R bukan hanya tempat pengolahan sampah, tetapi menjadi pusat edukasi dan transformasi perilaku masyarakat dalam mengelola sampah secara bijak serta pemberdayaan masyarakat. 

Dengan sistem ini sampah yang semula menjadi beban, kini dapat menjadi berkah. Melalui pengelolaan yang baik, sampah dapat menjadi sumber daya ekonomi. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dapat dipilah dan dijual kembali atau didaur ulang menjadi produk bernilai guna.

“Kami garisbawahi bahwa keberhasilan TPS3R ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah hanya dapat menyediakan sarana dan pendampingan, namun yang paling penting adalah keterlibatan warga dalam memilah sampah dari rumah, menjaga kebersihan lingkungan, serta membangun budaya sadar lingkungan,” kata Sahid.

Untuk itu, dia mengajak seluruh warga untuk menjaga dan memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya. 

“Mari kita jadikan TPS3R ini sebagai contoh pengelolaan sampah yang mandiri, produktif, dan berwawasan lingkungan,” imbau Sahid.

Peresmian TPS3R Sidomulyo dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Magelang Dian Grengseng Pamuji, Anggota DPRD Jateng Endrianingsih Yuanita, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang Sarifudin, OPD terkait dan jajaran Forkopincam Pakis.

Kepala DLH, Sarifudin, menyampaikan di Kabupaten Magelang sudah terdapat 53 TPS3R, namun belum semua TPS3R bisa berfungsi secara maksimal. 

Dia menyebut, Bupati dan Wakil Bupati Magelang sangat konsen terkait penyelesaian masalah sampah. Sehingga sampah tidak menjadi bencana dan merubah keberadaan sampah ini menjadi berkah.

“Melalui program pembangunan TPS3R ini, kami menjalankan salah satu fungsi, yakni mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berbasis partisipasi masyarakat. TPS3R bukan sekadar tempat pemrosesan akhir, tapi juga menjadi pusat edukasi, perubahan perilaku, dan bahkan pemberdayaan ekonomi lokal,” ungkap Sarifudin.

Keberadaan sampah akan berdampak pada perubahan iklim yang akan mengakibatkan timbulnya pemanasan secara global (Global Warming) yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia di bumi, salah satu dampaknya adalah semakin berkurangnya debit mata air, yang pada akhirnya juga akan berdampak negatif di sektor pertanian dan pangan.

TPS3R diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPST/TPA, meningkatkan pemanfaatan kembali dan daur ulang sampah, menjadi sarana pembelajaran lingkungan hidup yang konkret, mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi, seperti pupuk, maggot, dan barang daur ulang lainnya, membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan membentuk masyarakat yang sadar dan peduli lingkungan.

Kepala Desa Banyusidi, Yuwono menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Magelang atas pendirian TPS3R di desanya. Keberadaan TPS3R Sidomulyo diharapkan bisa membantu mengurangi masalah sampah di wilayah Kabupaten Magelang.

Ia berharap, agar warga di Desa Banyusidi juga bisa berpartisipasi dan berperan aktif dalam pengelolaan sampah di TPS3R tersebut yang memiliki Multiplier effect pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Dia berharap, warga Banyusidi sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani, namun dengan adanya TPS3R dan bimbingan dari Pemkab Magelang melalui DLH, bisa menjadi salah satu peluang bagi masyarakat setempat. (TB)