Jatengpress, Purbalingga, Selama Libur Lebaran Idul Fitri 1446 H atau tahun 2025, permintaan darah ke UPTD PMI Purbalingga meningkat sebesar 20-30 persen setiap harinya, yang biasanya 50 kantong perhari meningkat 55-60 kantong perhari. Permintaan dilakukan oleh para rumah sakit di sekitar Kabupaten Purbalingga. Hal tersebut disampaikan oleh Hendara salah satu petugas PMI saat melakukan pengambilan donor darah rutin di ruang pengambilan darah, Senin (7/4/2025)
Hendra mengatakan walaupun permintaan naik, permintaan darah bisa dicukupi oleh PMI Purbalingga, hal ini dikarenakan selama Ramadhan kemarin stok darah meningkat. Selama Ramadhan terkumpul kurang lebih sekitar 2.200 kantong darah, yang diperoleh kegiatan bhakti Ramadhan. “Kegiatan bhakti Ramadhan di desa-desa sangat membantu persediaan stok di PMI, ” tambahnya.
” Dari tahun ke tahun jumlah pendonor di Purbalingga juga meningkat, dari 1.500-an pendonor aktif, meningkat menjadi sekitar 1.600-an. Peningkatan ini tentunya sangat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi yang membutuhkan donor darah, sehingga ketercukupan darah di Purbalingga bisa selalu terjaga, ” ujarnya.
Untuk meningkatkan ketercukupan stok darah ini menurut Hendra ada beberapa langkah yang dilakukan salah satunya dengan bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, OPD, BUMN dan BUMD serta pemerintah desa di sekitar Purbalingga untuk menyelenggarakan donor darah. Event seperti ulang tahun perusahaan atau kegiatan OPD lainnya sangat membantu ketersediaan stok darah.
“Whatsapp Blast pengingat waktu donor dari PMI ke para pendonor juga sangat efektif, sehingga pendonor kembali menyempatkan waktunya untuk donor lagi. Saat ulang tahun juga kami mengucapkan selamat ulang tahun, dan ini salah satu wujud perhatian PMI ke para pendonor, ” katanya.
Hendra juga berharap agar masyarakat untuk gemar mendonorkan darahnya karena ada 3 manfaat yang akan diperolehnya, pertama manfaat kesehatan, yang kedua manfaat kemanusiaan dan yang ketiga manfaat untuk beribadah. “Karena setetes darah dapat menyelematkan jiwa manusia, ” pungkasnya. (***)