Peringatan HKB 2025, BPBD Karanganyar Simulasi Lindungi Kepala, Jauhi Kaca dan Sembunyi di Kolong Meja

Jatengpress.com, Karanganyar-Sebanyak 450 peserta didik, fasilitator pendidikan dan personel sukarelawan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengikuti simulasi penanganan gempa bumi di kantor arsip dan perpustakaan daerah setempat, Jumat (25/4/2024). Para peserta didik dibiasakan gerak cepat melindungi diri dan membantu orang lain saat terjadi bencana alam. 

Simulasi diawali skenario para siswa SDN 01 dan 03 Karanganyar sedang mengikuti kegiatan outing class di ruang audio visual dan aula kantor perpustakaan. Tiba-tiba suara gemuruh bangunan runtuh membuat mereka panik. Namun dengan bantuan para fasilitator pendidikan dan relawan, anak-anak lebih tenang dan mau mengikuti instruksi. Mereka memakai tas sekolah untuk melindungi dari reruntuhan bangunan, menghindari kaca dan bersembunyi di kolong meja atau kursi. 

Tampak Bupati Karanganyar Rober Christanto membopong seorang siswa keluar dari ruang audio visual menuju tanah lapang. 

Belum selesai mengevakuasi para siswa, staf kantor perpustakaan terjebak di lantai dua gedungnya. Ia tak bisa menyelamatkan diri karena kebakaran tabung gas yang bocor memblokade pintu keluar. Mereka kemudian diselamatkan petugas Damkar menggunakan peralatan tali rapling pada vertical rescue. 

“Siapa melakukan apa sudah dilakukan di dalam simulasi secara tepat dan sesuai. Kita tidak berharap adanya bencana alam. Namun harus selalu siap kapan saja. Di peringatan hari kesiapsiagaan bencana, literasi tanggap darurat di dunia pendidikan jadi tema utama,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno. 

Dalam rangkaian Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 yang jatuh pada 26 April, BPBD juga melatih 40 personel fasilitator kebencanaan di lingkungan sekolah. Ia menargetkan jumlahnya bertambah untuk mencukupi kebutuhannya di ratusan SD dan SMP di Karanganyar. 

“Wilayah Karanganyar itu langganan longsor, puting beliung dan kebakaran. Adanya fasilitator dan pendidikan literasi bencana alam sangat dibutuhkan,” katanya. 

Usai simulasi dibagikan dua paket bantuan buku ke dua sekolah dan perlengkapan kebencanaan ke satuan relawan Kabupaten Karanganyar. (Abdul Alim