Jarengpress.com, Semarang – Hujan yang mengguyur wilayah Kota Semarang sepekan terakhir, mengakibatkan banjir di sejumlah kawasan penting.
Tak terkecuali kawasan jalan raya Kaligawe yang merupakan jalur utama yang menghubungkan Pantura Semarang dengan Demak, hingga Senin (3/2/2025) malam masih terendam air banjir dengan ketinggian bervariasi, antara 40 hingga 60 cm.
Kawasan Kaligawe sekitar depan SPBU hingga perlintasan rel KA, sampai simpang susun exit tol merupakan wilayah yang cukup parah tergenang banjir. Terus ke timur sekitar depan Unissula dan RS Sultan Agung, kondisinya tak jauh berbeda, air masih menggenang.
Imbasnya, arus lalu-lintas pun mengalami kemacetan parah.
Jalur yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kabupaten Demak pun nyaris lumpuh. Kendaraan besar truk terjebak di kemacetan. Antrean kendaraan mencapai sekitar 5 kilometer sepanjang kawasan depan kampus Unissula hingga seputaran Genuk. Terlebih kawasan pertigaan exit tol Kaligawe merupakan titik pertemuan kendaraan besar dari arah pelabuhan (arteri Yos Sudarso), sehingga arus kendaraan besar menumpuk di kawasan tersebut, sampai ke kawasan depan eks terminal Terboyo.
Selain kendaraan besar ekspedisi muatan atarkota dan antarprovinsi dari dan ke Jawa Timur, kawasan ini juga merupakan kawasan sibuk kawasan perindustrian.
MACET : Terpantau arus lalu lintas dari Kota Semarang (dari kiri) ke arah Demak di ruas depan RS Sultan Agung Semarang, Senin (3/2/2025) macet akibat banjir yang masih menggenang, dampak dari hujan yang mengguyur Kota Semarang sejak sepekan terakhir. Foto : Jatengpress.com/Sucipto
Tak ayal kemacetan akibat banjir di Kaligawe ini merepotkan sejumlah warga yang menjadikan kawasan tersebut sebagai akses utama sehari-hari.
Warga yang nekad menerjang banjir menggunakan sepeda motor, banyak yang mogok.
“Terpaksa menerabas banjir, untungnya tadi motor saya tidak mogok waktu menerabas, meski resikonya nanti kendaraan rusak. Entah rem atau mesin bisa kemasukan air banjir. Urusan nantilah, yang penting sekarang bisa melewati banjir,” kata Sugeng warga Semarang yang hendak pergi bekerja ke wilayah Genuk.
Agus, pengendara sepeda motor ojek online mengaku tidak bisa melayani orderan untuk kawasan tersebut. Apalagi di map (peta), kawasan tersebut menunjukkan warna merah yang berarti lalu-lintas di kawasan tersebut macet parah atau lumpuh.
“Tidak melayani orderan di kawasan itu mas. Lu ouh akibat banjir,” tuturnya.
Alternatif
Imbas banjir di Kaligawe, banyak pengendara mengambil jalur alternatif. Kendaraan besar dari Semarang yang hendak ke Demak atau sebaliknya, berinisiatif mengambil jalur alternatif melalui Pedurungan Semarang, Mranggen, Karangawen Demak, hingga ada yang melalui Gubug dan Godong Kabupaten Grobogan.
Pantauan Jatengpress.com beberapa hari terakhir, arus lalu-lintas di kawasan Mranggen hingga Karangawen padat dari biasanya, akibat volume kendaraan yang meningkat, umumnya truk diesel yang menghindari jalur Kaligawe. (Cip)