Heboh, Semburan Air Bercampur Minyak dan Gas Muncul di Lahan Perhutani Blora

Jatengpress.com, Blora – Semburan air bercampur minyak dan gas muncul di tanah milik Perum Perhutani di Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora. Lokasi  semburan ini berjarak 10 meter dari sumur Pertamina PT KSO Field Caluk 1.

Informasi yang diperoleh Jatengpress di lokasi kejadian menyebutkan, semburan diketahui mulai muncul pada Kamis 13 Februaru 2025 sekitar pukul 09.00 WIB.

Diketemukan semburan itu berawal dari salah seorang warga  yang hendak pergi ke hutan untuk mencari rumput. Dalam jarak 1 kilometer, warga tersebut mencium bau gas yang sangat menyengat. Kemudian warga tersebut mencoba mencari sumber gas dan mendekatinya.

Saat warga tersebut berada di atas tebing (berjarak 20 meter dari  lokasi semburan) melihat bekas sumur tua mengalami flowup/flowing dengan menyemburkan air campur minyak dan gas setinggi kurang lebih 9 meter. Juga terlihat tanah disamping (arah selatan) bekas sumur tua tersebut merekah/terbelah sehingga teraliri air campur minyak tersebut.

“Lokasi flowing tersebut merupakan bekas sumur tua yang mana pada sekitar tahun 2004 pernah mengalami flowing yang kemudian di tutup rapat oleh pihak Pertamina. Pada sekitar tahun 2010 samping bekas sumur tua tersebut (sebelah utara berjarak 10 meter) telah di bor oleh pihak Pertamina dengan sebutan Sumur Pertamina CALUK 1,”kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Mulyowati, saat mengunjungi lokasi semburan bersama tim,  Jumat (14/2/2025)

Disebutkan Mulyowati, sumur CALUK 1 tersebut dalam pengerjaannya di bawah PT. KSO FIELD, namun hingga saat ini belum ada pengerjaan/belum operasional sama sekali. Hingga saat ini air campur minyak dan gas tersebut masih mengalir ke sungai Kali Uyah Dukuh Kedinding yang bisa mengalir ke sungai  Gelandangan Kedungtuban hingga Desa Wado,”kata Mulyowati.

Mulyowati menjelaskan, pada pukul 23.10 wib semburan berhenti dan berpindah ketitik lain yaitu bekas sumur tua di sisi selatan semburan lama. Selanjutnya pukul 07.30 wib Jumat,14 Februari 2025 muncul semburan gas bercampur air dan minyak. Kejadian tersebut sampai saat ini masih dalam proses penanganan dari pihak Pertamina PT. KSO Filed Cepu.

“Pihak Pertamina dan petugas gabungan melaksanakan pencegahan dengan memasang barier/oil boom disepanjang aliran sungai Kedinding sampai titik terjauh aliran air, untuk sementara sebanyak delapan titik barier dipasang dan ditambahkan bila diperlukan. Untuk dampak ke pemukiman warga baik kerugian materiil dan korban jiwa sementara masih nihil,”jelas Mulyowati. (*)