Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Fikri Abdurrachman ST MSc (kanan). Foto : Jatengpress/Sucipto
Jatengpress.com, Semarang – Pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana akan segera menaikkan kapasitas pompa sedot di Kali Tenggang Semarang, untuk mempercepat penanganan genangan banjir di sejumlah wilayah.
Di rumah pompa tersebut terdapat enam pompa. Namun, dua pompa saat ini dalam kondisi rusak, sehingga harus overhaul (perbaikan total mesin) sehingga memang sedang tidak bisa difungsikan.
Kapasitas sedot satu mesin pompa adalah 2 meter kubik per detik.
Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrachman ST MSc menerangkan, untuk banjir di Kota Semarang bagian timur kondisinya di bawah permukaan air laut, sehingga dibutuhkan pompa untuk mengalirkan genangan air.
“Kita mempunyai dua pompa yakni di Kali Tenggang dan Sringin.
Saat ini bekerjanya sempat kurang maksimal. Dari enam pompa di Kali Tenggang, yang beroperasi empat pompa, yang dua sedang dilakukan perbaikan. Satu pompa diharapkan dalam dua hari sudah selesai sehingga ada lima pompa Tenggang yang beroperasi,” kata Fikri kepada wartawan, di kantornya, Jumat (7/2/2025).
Dari lima pompa tersebut masih dibantu pompa terapung berjumlah dua buah, serta tiga pompa mobile.
“Sedangkan di Kali Sringin tiga pompa menyala, ditambah pompa mobile bekerja,” ujar dia.
Diakui Fikri, banjir yang menggenang di kawasan timur Kota Semarang ini memang pelan surutnya, karena memang curah hujan lebih dari sepekan terakhir cukup besar.
“Mudah-mudahan kalau hari ini (Jumat 7/2/2025) cuaca cerah, (genangan banjirnya) segera berkurang,” kata dia.
Terkait kendala BBM untuk mengoperasikan pompa, ia menyatakan tidak ada kendala karena telah mempunyai kerja sama dengan pihak swasta untuk pengadaan BBM, nantinya akan dibayarkan sehingga tak ada masalah.
“Jadi tidak benar kalau ada kendala kehabisan BBM untuk mengoperasikan pompa di Kali Tenggang. BBM tersedia penuh,” tandas Fikri.
Pada Minggu (2/2/2025) pompa di Kali Tenggang yang menyala tiga buah, tapi saat banjir Senin (3/2/2025) satu lompa mati, sehingga yang menyala hanya dua. Namun setelah dilakukan perbaikan, pada Selasa (4/2/2025) sudah berhasil menyala tiga pompa, dan pada Kamis (6/2/2025) sudah bisa menyala empat pompa.
“Dari enam pompa di Tenggang yang beroperasi empat, yang dua memang harus dilakukan overhaul perbaikan. Kita berusaha maksimal, masyarakat Semarang paham kondisinya dan terus melakukan pemantauan,“ katanya.
Lebih lanjut Fikri mengungkapkan, BBWS Pemali Juana mempunyai program dibantu dana Bank Dunia untuk perbaikan pompa Tenggang dan Sringin, yang akan ditandatangani pada pertengahan tahun ini.
“Jelek-jeleknya akhir tahun atau awal tahun (2026) sudah terlaksana. Ada penambahan pompa. Yang sekarang diganti.
Kapasitas pompa ditingkat dari semula satu pompa kapasitas 2 meter kubik per detik kalau enam berarti 12 meter kubik per detik, ditingkatkan menjadi total 35 meter kubik per detik sehingga lebih cepat menyerap banjir,” papar Fikri.
Selain pompa Tenggang dan Sringin, juga akan dilakukan penambahan pompa kecil seperti pompa air di Pasar Waru dan Bandarharjo dengan total anggaran mencapai Rp 1 triliun.
“Pekerjaan ada tiga yakni pompa Tenggang, Sringin, dan normalisasi Kali tenggang. Melalui kegiatan ini bisa mengurangi banjir sekitar 50 persen lebih, air lebih cepat surutnya,” ujar dia. (Cip)