Pelaku Usaha Pariwisata Didorong Terapkan SOP Keamanan di DTW

Magelang, Jatengpress.com -Kabupaten Magelang memiliki berbagai potensi pariwisata yang layak untuk dimanfaatkan dengan baik dan optimal oleh seluruh pelaku wisata. Untuk itu diperlukan pengembangan kekuatan dan daya potensi yang dimiliki para pengelola Daya Tarik Wisata tersebut.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2019-2024,  pariwisata menjadj salah satu sektor unggulan di Kabupaten Magelang.

Pariwisata dinilai mempunyai peranan penting guna memajukan kesejahteraan masyarakat, memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, serta optimalisasi potensi ekonomi dan karakteristik daerah.

“Juga untuk mengangkat dan melindungi nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat, dan menjaga kelestarian alam,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Mulyanto, Minggu (01/12).

Hal itu disampaikan di depan 40 pengelola usaha pariwisata peserta pelatihan keamanan dan keselamatan di Daya Tarik Wisata (DTW) yang digelar di Kasuari Resort Bandongan, Kabupaten Magelang. 

“Potensi-potensi wisata di Kabupaten Magelang hendaknya dikelola secara berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial-budaya serta aspek ekonomi agar pariwisata dapat tetap dinikmati generasi mendatang,” katanya. 

Di forum itu, Disparpora Kabupaten Magelang terus mendorong peningkatan optimistis  perekonomian melalui sektor pariwisata. Oo9Hal itu terlihat dari mulai banyaknya kunjungan wisatawan ke Kabupaten Magelang baik wisatawan lokal, maupun wisatawan mancanegara. 

Dengan mulai banyaknya kunjungan wisata dijelaskan Arif, perekonomian warga di sekitar daya tarik wisata juga meningkat karena pengeluaran yang dilakukan oleh wisatawan. 

Selain itu, upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah juga perlu dukungan oleh semua unsur baik pelaku usaha maupun masyarakat agar pemulihan ekonomi terus berkelanjutan.

Menyambut kebangkitan sektor pariwisata di Kabupaten Magelang, para pelaku wisata diharapkan bersiap dan berbenah dalam hal kualitas yang ditawarkan kepada wisatawan baik kualitas atraksi wisata dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan. 

“Salah satu kualitas pelayanan yang dapat diberikan adalah berupa rasa aman, nyaman dan keselamatan di daya tarik wisata,” katanya, diwakili Kabid Destinasi dan Industri, Arif Rahman Hakim.

Arif menekankan, pentingnya bagi para pelaku usaha pariwisata untuk dapat mengetahui dan memahami standar-standar dalam menerapkan keamanan dan keselamatan di daya tarik wisata. 

Untuk itu melalui pelatihan keamanan dan keselamatan di DTW ini diharapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan, baik itu kepada karyawan, pemandu wisata lokal maupun nasional, pengunjung, masyarakat sekitar, dan pihak lain yang beraktivitas di daya tarik wisata dapat disusun dan diterapkan dengan baik. 

“Semoga ke depan seluruh peserta selalu menerapkan dan mengoptimalisasi manajemen keamanan dan keselamatan pariwisata dan harus dilakukan dalam semua tahapan baik tahap preventif, kuratif dan rehabilitatif oleh semua pemangku kepentingan,” harapnya. 

Dwi Makno, peserta pelatihan dari Ketep Pass, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Ia semakin paham bagaimana sebuah SOP keselamatan di destinasi wisata itu dibuat, disosialisasikan dan dipraktekkan di lapangan. 

” Tentu ini sangat bermanfaat buat kami, cara membuat SOP bagaimana sosialisasi dan penerapan di lapangan. Yang selama ini kami sebenarnya sudah melakukan hal itu namun masih kurang tertata,” katanya. 

Dia berharap ilmu yang didapat dalam pelatihan kali ini bisa segera diterapkan di destinasi yang ada di Kabupaten Magelang sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman ketika berkunjung. 

Ada 4 narasumber dari para praktisi pariwisata dihadirkan dalam pelatihan dengan konsep pelatihan, penyampaian materi dan diskusi kelompok. (TB)