JATENGPRESS, MAGELANG – Dunia pariwisata memiliki peranan penting untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat, membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja, serta optimalisasi potensi ekonomi dan karakteristik daerah.
“Di sisi lain, mampu mengangkat dan melindungi nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat, dan menjaga kelestarian alam,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Mulyanto, Selasa (20/8).
Di depan peserta Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata di Sevilla Resort Sawangan, Mulyanto, menyebut Kabupaten Magelang memiliki berbagai potensi pariwisata yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh pelaku wisata.
Dia juga menekankan, dalam upaya mengoptimalisasi peluang tersebut diperlukan pengembangan kekuatan dan potensi yang dimiliki pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) dan Desa Wisata di Kabupaten Magelang.
Potensi-potensi wisata dan desa wisata di Kabupaten Magelang, menurut dia, harus dikelola secara berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosial-budaya serta aspek ekonomi agar pariwisata dapat tetap dinikmati oleh generasi mendatang.
“Kita harus optimistis perekonomian sektor pariwisata kembali meningkat, terlihat dari mulai banyaknya kunjungan wisatawan ke Kabupaten Magelang baik lokal, maupun dari mancanegara.
Kunjungan wisatawan tidak hanya ke daya tarik wisata namun juga ke desa wisata,” katanya.
Desa wisata menjadi salah satu wisata minat khusus yang disukai berbagai kalangan. Dalam pengembangan desa wisata, dibutuhkan berbagai komponen untuk memajukannya. Salah satunya dengan berbagai pelatihan yang akan menguatkan masyarakat lokal.
“Berbagai upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah perlu dukungan oleh semua unsur, baik pelaku usaha maupun masyarakat agar dapat terus berkelanjutan,” lanjutnya, diwakili Kabid Destinasi Dan Industri Pariwisata, Arif Rahman Hakim.
Kepala Disparpora ingin, menyambut kebangkitan sektor pariwisata di Kabupaten Magelang, para pelaku wisata segera bersiap dan berbenah dalam hal kualitas produk yang ditawarkan kepada wisatawan.
Harapan lain, pengelola desa wisata mampu menerapkan standar usaha dalam menjalankan usahanya baik dalam segi sarana prasarana, pelayanan dan manajemen serta mempertahankan dan melestarikan kearifan lokal terutama dalam menjalin interaksi yang baik dengan tamu yang datang di Desa Wisata, dengan tetap memperhatikan Sapta Pesona.
Yusuf Indra Darmawan, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Disparpora Kabupaten Magelang, mengatakan pelatihan kali ini bertujuan agar pengelola desa wisata mengetahui dan memahami pengetahuan dasar kepariwisataan. Juga mengetahui pentingnya Sapta Pesona dalam mewujudkan masyarakat Sadar Wisata serta memahami pengembangan kelembagaan pengelola desa wisata.
“Selain itu, agar peserta mengetahui dan memahami pengembangan dan pengelolaan produk pariwisata di desa wisata yang dimiliki,” kata Yusuf, mewakili penyelenggara kegiatan.
Pelatihan tersebut diikuti 40 pengelola desa wisata yang berlangsung selama 3 hari (20 – 22 Agustus 2024) dan diakhiri dengan kegiatan kunjungan lapangan.
“Kegiatan pelatihan ini terdiri dari pemaparan materi, diskusi kerja kelompok dan kunjungan lapangan. Untuk narasumber sebanyak 4 orang praktisi pariwisata,” jelasnya. (Tbd)