Jatengpress.com, Purworejo – Pengasuh Pondok Pesantren Putra Al Anwar dan Pondok Pesantren Putri An Nur Purworejo, KH Raden Mahfud Hamid, meminta kepada seluruh keluarga Pondok Pesantren dan masyarakat Purworejo untuk memilih calon gubernur-calon wakil gubernur Jateng, Ahmad Luthfi – Gus Yasin pada coblosan 27 November 2024.
Hal itu disampaikan KH Raden Mahfud Hamid di hadapan ribuan jamaah pengajian Reboan, di komplek Ponpes, Rabu (06/11/2024). Pondok salaf ini berada di Jalan Wonosobo, Desa Maron, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Menurut Ulama kharismatik Purworejo yang jumlah santrinya ribuan orang itu, tidak ada alasan bagi keluarga Pondok dan masyarakat Purworejo untuk tidak memilih Paslon 2 Luthfi-Yasin. Sebab keduahya punya pengalaman memimpin Jateng. Keduanya juga seorang santri.
“Meniko kiai Gus Yasin, calon wakil gubernur, calone santri, putra Kiai Mbah Moen. Mendampingi Pak Luthfi, yang juga santri, Pak Luthfi mboten (bukan) Gus, tapi yang penting juga santri,” katanya di depan ribuan jamaah ngaji Reboan.
Menurut KH Raden Mahfud, Insya Allah kalau Jawa Tengah dipimpin seorang kiai, maka Jateng akan selamat dunia dan akhirat. Tidak hanya bagi umat Muslim tetapi juga umat yang lain.
“Karena pemimpinya santri, maka panjenengan sebagai orang tua juga akan tenang. Sebab gubernur dan wakilnya peduli pondok pesantren, sehingga njenengan tenang nyekolahke putrane teng pondok. Pak Luthfi niku sebelum jadi Kapolda juga santri saking Bandar Kidul Kediri dari pondok Al Islah Kiai Toha,” imbuhnya.
Kiai Mahfud juga mengingatkan paslon gubernur yang harus dipilih yang nomor 2.
“Ampun kesupen untuk calon gubernur pilih yang nomor 2 njih, yang klambine biru, pakai peci,” pesannya.
Gus Yasin yang hadir di majelis Reboan Kiai Raden Mahfud mengatakan, dirinya saat ini maju sebagai calon wakil gubernur nomor urut 2 berpasangan dengan Ahmad Luthfi. Dia menyampaikan pesan Kiai Abdul Mu’thi Tegalrejo Magelang, memilih gubernur dan wakilnya itu yang luwes. Kalau suka ngaji maka pilihlah pemimpin yang seneng pengajian.
“Sehingga luwes dan pas dengan pilihan kita, tapi kalau kita suka ngaji, yang dipilih tidak seneng ngaji, itu aneh dan tidak luwes namanya. Itu pesan Kyai Abdul Mu’thi dari pimpinan thoriqoh Ponpes An Najach Tegalrejo Magelang,” kata Gus Yasin yang diberi kesempatan untuk memberi tausiah.
Soal isu-isu dan fitnah yang ditujukan kepada Ahmad Luthfi, menurut Gus Yasin tidak usah digubris. Sebab namanya fitnah dan orang tidak suka, mau diluruskan seperti apapun tidak ada gunanya.
“Yang luar biasa dari Mas Luthfi, dia tidak mau meladeni fitnah-fitnah itu. Katanya banyak difitnah dosanya malah hilang, dan fitnah dosanya seperti makan bangkai teman sendiri, dosa berat. Maka Mas Luthfi pasrahkan kepada Allah saja, itu bukti Mas Luthfi seorang santri yang paham ilmu,” imbuh Gus Yasin. (NING)