Fahmi-Dimas Tumbangkan Petahana di Pilkada Purbalingga

Jatengpress.com, Purbalingga – Pasangan calon bupati-wakil bupati Purbalingga nomor urut 2, Fahmi M Hanif-Dimas Prasetyahani (Fahmi-Dimas) berhasil menumbangkan pasangan Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal  (Tiwi-Hendra). Tiwi merupakan bupati petahana yang menjabat sejak tahun 2018. Kemenangan Fahmi-Dimas itu berdasarkan hitung cepat yang dilakukan oleh Tim Fahmi-Dimas.

Anggota Tim Pemenangan Fahmi-Dimas, Sarjono, S.Pd, M.Si mengungkapkan, berdasarkan data sementara yang masuk sebanyak 481.774 suara, Fahmi-Dimas meraih 61,6 %, dan pasangan Tiwi – Hendra 38,4 %.  “Dari hitung cepat ini, pasangan Fahmi-Dimas unggul. Kemenangan ini tentunya merupakan kepercayaan masyarakat yang menginginkan perubahan lebih baik,”kata politisi Partai Gerindra ini, Rabu (27/11/2024) malam.

Hasil perhitungan quick count ini seperti yang diprediksi oleh Lembaga survei PolMark Indonesia. Rilis Lembaga survey itu, 10 hari sebelum pemungutan suara menyebut kemungkinan Fahmi Dimas yang unggul dan menumbangkan petahana. Saat itu, lembaga survei kredibel di bawah pimpinan Eep Saefulloh Fatah ini menyebut,  pasangan Fahmi-Dimas memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada Purbalingga.

Data survei menunjukkan bahwa pasangan nomor urut dua ini mencatat kenaikan elektabilitas sebesar 12,7%, sementara lawan mereka, Dyah Hayuning Pratiwi dan Mahendra Farizal (Tiwi-Hendra), mengalami penurunan signifikan hingga -15,3%.  Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling, margin of error ±2,9%, dan tingkat kepercayaan 95%. Responden diambil secara proporsional dari 18 kecamatan di Purbalingga.

PolMark Indonesia melakukan dua kali survei.  Survei pertama pada 11–23 September 2024 dan survei kedua pada 20–29 Oktober 2024. Dalam periode survei ini, pasangan Fahmi-Dimas menunjukkan lonjakan elektabilitas yang signifikan, berbanding terbalik dengan pasangan Tiwi-Hendra yang justru mengalami penurunan. Selama 35 hari (24 September–29 Oktober 2024), elektabilitas Fahmi-Dimas meningkat dari 36,2% menjadi 48,9%, atau rata-rata naik 0,36% per hari.

Kenaikan ini dipengaruhi berbagai faktor, termasuk pertemuan langsung dengan masyarakat, sosialisasi melalui media luar ruang, dan pendekatan dengan kelompok muda.

Sementara itu, elektabilitas pasangan Tiwi-Hendra turun dari 59,5% menjadi 44,2%, rata-rata berkurang 0,44% per hari selama periode yang sama. Penurunan ini menjadi indikasi adanya perubahan preferensi pemilih secara signifikan.

Kenaikan elektabilitas Fahmi-Dimas dan penurunan Tiwi-Hendra menghasilkan crossing dalam grafik elektabilitas.  PolMark mencatat bahwa perbedaan grafik elektabilitas kedua paslon, yaitu nomor urut satu yang terus menurun dan nomor urut dua yang terus naik menghasilkan crossing. Hasilnya, menurut survei PolMark, pasangan Fahmi – Dimas mengungguli Tiwi – Hendra dalam elektabilitasnya. (*)