Jatengpress.com, Magelang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang telah selesai menggelar debat publik 2 pasangan calon (paslon), Sudaryanto-Agung Trijaya (Satria) dan Grengseng Pamuji-Sahid (Progress).
Seperti yang pertama, Debat Publik putaran kedua digelar di ballroom Grand Artos Hotel & Convention, Rabu (13/11) malam.
Tema debat adalah “Inovasi tata kelola pemerintah dan pelayanan publik dalam meningkatkan daya saing Kabupaten Magelang.”
Ketua KPU Kabupaten Magelang Ahmad Rofik mungaku lega karena agenda debat publik putaran kedua berjalan sukses, lancar dan tertib.

“Debat publik (kedua) berjalan lebih baik dari.yang pertama. Kita sudah saksikan bersama visi misi yang dipaparkan dua pasangan calon,” kata Rofik, Kamis (15/11).
Untuk agenda lanjutan selama masa kampanye yang akan berlamgsung hingga 23 November 2024, menurut Rofik, akan dikomunikasikan lagi dengan Tim Penghubung 2 paslon. Terutama perihal pelaksanaan kampanye dalam bentuk pertemuan umum atau kampanye terbuka.
“Sebenarnya sudah sejak kemarin lalu kita sampaikan, tetapi belum.pada nyetor tanggal. Namun, kemungkinan dua paslon akan ambil pada minggu terakhir (masa kampanye),” ujarnya.
Sudaryanto, paslon bupati nomor urut 1, menyatakan optimisme, Satria dapat memenangi pilkada 2024. Optimistis dapat merebut hati rakyat itu sudah ada sejak paslon Satria mendaftar ke KPU.
“Jadi, seorang Satria ketika sudah menentukan sikap, itu harus disertai dengan optimisme,” kata Calon Bupati nomor urut 1, Sudaryanto.
Dalam debat itu, Satria menjanjikan untuk mempermudah izin bagi investor yang berminat menanamkan modal di Kabupaten Magelang.
“Kami akan memberikan keringanan pajak di tahun pertama,” ucap Sudaryanto.
Untuk sektor pariwisata, Satria berniat menggiatkan dunia wisata di kawasan Borobudur. “Kami akan memberikan fasilitas kepada pengusaha perhotelan untuk mendirikan hotel dan restoran,” katanya.
Optimistis juga dikatakan calon bupati nomor urut 02, Grengseng Pamuji. Dia sebagai calon bupati dari PDIP itu telah menawarkan program yang lebih berpihak pada masyarakat.
“Kita ingin masyarakat Kabupaten Magelang bisa mendapatkan hak pelayanan dasar. Yakni, di bidang kesehatan dan kesehatan,” tuturnya.
Apapun yang terjadi, katanya, posisi APBD akan kita usahakan untuk bisa tercapai. Bagi Kabupaten Magelang, itu hal yang mudah. Ini hanya tinggal kemauan. “Bukan yang lain.”
“Kita akan pastikan, keberpihakan APBD kepada rakyat. Salah satunya adalah mengurangi beban masyarakat lebih tepatnya beban-beban mendasar itu akan kita selesaikan,” katanya.
Grengseng mengatakan, pihaknya akan merumuskan sektor pariwisata, pertanian dan UMKM berbasis potensi serta rizet.
Agar nantinya akan saling terintegrasi antarinfrastruktur dan bermuara pada satu tatanan yang baik.
Grengseng menyebut contoh, Kecamatan Windusari memiliki kelebihan di bidang sumber daya alam, namun lemah di bidang infrastruktur. Di kawasan Merapi seperti di Srumbung dan Dukun juga mempunyai kelemahan di infrastruktur jalan.
“Kalau itu semua tersambung dengan Borobudur yang baik, saya yakin akan tumbuh Magelang menjadi widata dunia karena tersambung antardestinasi berbasis potensi lokal dan riset,” jelasnya. (TB)