Jatengpress.com, Purworejo – Dalam debat pertama calon bupati dan calon wakil bupati yang diadakan oleh KPU Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, masing-masing Pasangan Calon (Paslon) memiliki program prioritas di bidang kesehatan.
Paslon nomor 1, Yophi-Lukman menggagas program ‘Nakes Sambang Warga’ agar penanganan dan pelayanan kesehatan bisa menjangkau semuanya.
Dengan program ini, Paslon Yophi-Lukman ingin menekankan bahwa, mencegah lebih baik daripada mengobati. Selain itu, Yophi-Lukman juga akan memaksimalkan program pemerintah yakni, UHC (Universal Health Coverage) bagi warga Kabupaten Purworejo.
Sedangkan Paslon nomor 2, Yuli-Dion menjanjikan fasilitas kesehatan gratis bagi warga ber-KTP Purworejo. Mereka akan menaikkan anggaran kesehatan dari Rp 43 miliar menjadi Rp 80-85 miliar per tahun.
Program jaminan kesehatan gratis ini menjadi salah satu andalan program yang disampaikan dalam setiap pertemuan dengan warga.
“Sehat penduduke, kami akan memberikan jaminan kesehatan gratis bagi seluruh warga masyarakat Kabupaten Purworejo,” kata Dion dalam debat publik di Ganeca Convention Hall, Selasa (29/10) lalu.
Program ini terasa bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukan oleh Cabup nomor 2, Yuli Hastuti yang merupakan petahana. Sehari sebelum dia cuti untuk kampanye, Yuli justru menandatangani Perbup Nomor 63 Tahun 2024 Tentang Peninjauan Kembali Tarif Retribusi Daerah dan Penyesuaian Detail Rincian Objek Retribusi Daerah.
Implementasi Perbup tersebut, ada kenaikan signifikan pada tarif Puskesmas, yang semula Rp 10.500 menjadi Rp 20.000, atau naik Rp 9.500, hampir 100 persen.
Selain Puskesmas, dalam Perbup tersebut, tarif RSUD Tjitrowardojo pun naik.
Dilihat dari akun Isntagram Puskesmas Purworejo, pengumuman kenaikan tarif menjadi Rp 20.000 mulai tanggal 1 Oktober 2024.
Menanggapi kenaikkan tarif Puskesmas tersebut, warga pun memberikan respons.
“Kalau saya ikut BPJS yang mandiri, bayar sendiri. Saya rasa kenaikan tarif Puskesmas segitu ya..tidak wajar, memberatkan. Kasihan bagi yang tidak mampu tapi tidak punya BPJS,” tutur Bungkus Dandung, warga Kelurahan Baledono, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Kamis (31/10/2024).
Senada dengan Bungkus Dandung, Gun, rekan sesama tukang parkir di Pasar Baledono itu menyebutkan, kenaikan tarif Puskesmas, laboratorium dan rumah sakit memberatkan warga.
“Ya..katanya janji kesehatan gratis, lha ini kok malah tarif Puskesmas dinaikkan,” kata Gun kecewa. (NING)