JATENGPRESS.COM, KARANGANYAR-Seorang lansia asal Dusun Kayen Rt 01/Rw II Desa Gemantar Kecamatan Jumantono, Citra alias Mbah Gembos (96) ditemukan tak bernyawa di dalam sumur, Jumat pagi (6/12). Kematiannya diduga bunuh diri, bukan kecelakaan.
Korban ditemukan pertama kali oleh keponakannya bernama Tardi dan anak bernama Rejo sekitar pukul 07.00 WIB. Sebelumnya, mereka mencari korban di sekitar rumah dan kampung.
Anggota Relawan Resju Karanganyar, Sri Sularmi mengatakan Citra alias Mbah Gembos terakhir kali terlihat tertidur di depan televisi di rumahnya pada Kamis (5/12) pukul 23.00 WIB. Namun ia tak terlihat keesokan harinya. Tetangga dan keluarga sampai mencari ke sudut permukiman dan perkampungan.
“Kita sekampung nyari dimana Mbah Gembos tadi pagi,” katanya.
Dalam pencarian itu, mereka mendapati bekas orang terperosok dekat sumur. Bekas itu berupa tanah berlumpur di turunan jalan tepat menuju sumur. Warga mengaku heran sumur yang biasanya tertutup asbes sudah terbuka.
“Padahal sumur ditutup pakai asbes, sudah terbuka. Akhirnya disogok pakai bambu di kasih jangkar besi ternyata (koeban) ada di dalamnya. Dilihat dari atas kelihatan baju dan kakinya,” katanya.
Para warga kemudian menghubungi polisi. Sedangkan Resju memanggil bala bantuan evakuasi. Hasil pemeriksaan menunjukkan korban meninggal dunia.
Sri yang juga tetangga korban meragukan jika Mbah Gembos mengalami kecelakaan karena terpeleset lalu tercebur ke sumur. Sebab, bibir sumur cukup tinggi. Selain itu, asbes penutup sumur diyakini sengaja dibuka.
Ia mencerikatab Mbah Gembos tinggal bersama anak, menantu dan cucu-cucunya. Dalam beberapa hari terakhir, semangat hidup lansia itu meredup. Ia sering mengeluh sakit di sekujur tubuh. Terutama usai ia jatuh sakit sepekan lalu.
“Sempat dibawa ke RS. Bilang ke anaknya sudah enggak kuat menahan sakit, bilang mau mati saja,” katanya.
Jenazah usai dimandikan langsung disalatkan dan dimakamkan pada Jumat pukul 11.00 WIB.
Kapolsek Jumantono AKP Eling Edi Utomo mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan tak ada tanda penganiayaan. Keluarga menolak dilakukan otopsi.
“Setelah diperiksa di lokasi, dan keluarga memberikan pernyataan, kita serahkan ke mereka. Kematiannya bukan karena tindak kekerasan,” kata Kapolsek. (Abdul Alim)