Jatengpress.com, Magelang – Jajaran Kepolisian saat ini tengah menyelidiki kebakaran hebat yang menghanguskan perusahaan garmen PT Anugerah Abadi Magelang (AAM) di Demesan, Tempuran, Magelang, Minggu (8/12).
Kapolresta Magelang Kombes Mustofa mengaku sudah komunikasi dengan pihak Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng untuk mengetahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
“Mungkin akan sesegera mungkin turun, tapi menunggu tempat kejadian perkara (TKP) dingin terlebih dahulu. Hingga saat ini terlihat masih ada kepulan asap,” ujarnya, kepada awak media, Senin (09/12).
Mustofa menegaskan, olah TKP akan dilakukan apabila api sudah padam seluruhnya. Apapun hasilnya nanti Labfor yang menentukan.
Kapolresta menjelaskan, gedung pabrik yang diamuk di jagi merah terdiri 2 blok. Pertama, blok untuk menjahit dan blok yang lain adalah bagian penyimpanan barang jadi, setengah jadi dan Cutting.
“Rata-rata yang terbakar di tempat jahit, api menjalar dari belakang menjalar hingga atap bangunan,” jelasnya.
Sumber api belum bisa dipastikan, kata kapolresta. Informasinya dari gedung bagian depan tetapi nunggu hasil kerja Lapfor setelah dingin TKP-nya.
“Kami bekerja sama dengan tim labfor untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran. Dugaan sementara bisa saja konsleting listrik, namun kami (harus) menunggu hasil pasti dari tim lapor TKP,” jelasnya.
Mengenai nilai kerugian yang diderita PT AAM, Mustofa mengaku belun bisa memberikan keterangan. Karena hal itu merupakan ranah manajemen perusahaan.
“Tapi menurut HRD-nya tadi (kerugian) diperkirakan kerugian mencapai 100 miliar, namun lebih jelasnya bisa ditanyakan lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Pihak HRD Compliance perusahaan, Agus Maisur Alfian, menyampaikan, seluruh aktivitas produksi untuk sementara dihentikan sampai ada informasi lebih lanjut.
“Kami masih menunggu hasil investigasi internal dan pihak kepolisian. Estimasi waktu kerja belum dapat kami tentukan karena masih harus menghitung ulang kerusakan pada bangunan dan mesin produksi. Kami akan segera memberikan kabar terbaru kepada karyawan,” ujar Agus. (TB)