JATENGPRESS, REMBANG – Belasan anggota koperasi BMT Harum datang ke gedung DPRD Rembang, Kamis (15/8/ 2024), setelah simpanan mereka di koperasi tersebut, belum ada kejelasan kapan bisa cair.
Rahmat, seorang warga di Rembang mengaku memiliki simpanan sebesar Rp 1,2 Miliar di BMT Harum. Berulang kali menanyakan, namun belum ada hasil.
Berulang kali menanyakan, namun belum berhasil. Ia mendesak supaya ada audit dan dilanjutkan rapat anggota tahunan (RAT). “Sekarang ini kuncinya komunikasi. Kita datang ke kantor BMT Harum, tutup. Datang ke rumah pengurus, juga sulit menemui orangnya,” tutur Rahmat.
Hal senada diungkapkan Utomo, yang mewakili anggota dari Kecamatan Kragan. Ia berharap ada iktikad baik dari pengurus koperasi, sehingga bisa mempercepat penyelesaian masalah. Termasuk berapa nilai simpanan dan aset yang dimiliki BMT Harum.
“Sebenarnya berapa jumlah simpanan di BMT Harum, berapa asetnya dan kapan hak-hak kami bisa dibayarkan, ini yang terpenting, semua harus rinci dan jelas pak, jangan ngambang,” kata Utomo.
Kesepakatan RAT
Pertemuan dipimpin Wakil Ketua DPRD Rembang, Supriyadi Eko Praptomo yang juga memiliki simpanan uang di BMT Harum. Dalam forum tersebut, sejumlah pengurus koperasi BMT Harum datang. Tampak hadir pula Agus Sutrisno, yang selama ini ditunggu-tunggu penjelasannya.
Agus Sutrisno menyatakan, belum bisa menyampaikan berapa jumlah simpanan dan aset, karena masih proses penghitungan. “Masih proses terus mas, kami masih butuh waktu menyelesaikan,” tuturnya.
Agus menjanjikan RAT akan berlangsung pada Minggu ketiga bulan Oktober 2024. “Tidak bisa langsung saat ini, karena butuh menyiapkan data-datanya. Audit kira-kira memakan waktu paling cepat 3 Minggu atau 1 bulan,” imbuh Agus.
Tapi yang jelas, pihaknya sejak awal berkomitmen untuk mengembalikan simpanan anggota. “Cuman karena kondisinya seperti ini, maka molor lagi,” bebernya.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Dan UKM Kabupaten Rembang, M Mahfudz menyarankan jangan buru-buru menggelar RAT, kalau memang data-datanya belum siap.
“Daripada nanti nggak ada keputusan (deadlock), silahkan dipersiapkan dengan matang, jangan buru-buru,” kata Mahfudz.
Hasil pertemuan menyepakati pada hari Kamis (22/8) mendatang akan digelar pertemuan, untuk membentuk tim kecil, antara pengurus koperasi dan perwakilan anggota.
Tim kecil inilah yang menyusun langkah-langkah penanganan, dalam rangka menuju pengembalian uang anggota.
Akibat kemelut simpanan anggota BMT Harum yang jumlahnya puluhan miliar, tidak bisa di ambil, beberapa kali para anggota menggelar aksi unjuk rasa di DPRD dan kantor bupati Rembang. (yon)