Ajak Gen Z Miliki Mental Wirausaha Tangguh, Motivator Muda Syafii Efendi Sedot Antusiasme Ribuan Mahasiswa

SEMINAR KEWIRAUSAHAAN : Motivator muda Syafii Efendi MM saat menggugah semangat kemandirian gen z dalam Seminar International ASEAN Youth Movement 2024, dengan topik Membangun Mentalitas Pemuda Indonesia Unggul dan Berdaya Saing Global. Seminar diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Jawa Tengah, bertempat di Balairung Universitas PGRI Semarang (Upgris), Jalan Lonter no.1 Semarang, Minggu (24/11). Foto : Jatengpress.com/Sucipto

Jatengpress.com, Semarang –  Motivator muda nasional Syafii Efendi MM mengajak kawula muda generasi Z (gen Z) untuk bangun meraih mimpi, dengan mentalitas yang tangguh.

Pria berusia 33 tahun pemilik sembilan perusahaan ini menghipnotis sekitar 1.300 mahasiswa yang hadir dalam Seminar International ASEAN Youth Movement 2024, dengan topik Membangun Mentalitas Pemuda Indonesia Unggul dan Berdaya Saing Global. Seminar diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Jawa Tengah, bertempat di Balairung Universitas PGRI Semarang (Upgris), Jalan Lontar no.1 Semarang, Minggu (24/11).

Dengan gayanya yang khas enerjik, serta orasi berapi-api di panggung, Syafii Efendi berulangkali memantik semangat para peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Semarang Raya.

Balairung Upgris pun tak henti bergemuruh oleh gempita peserta yang menyambut setiap ajakan Syafii Efendi, untuk merubah mindset dan kebiasaan yang selama ini melemahkan mental untuk menjadi pemuda yang mandiri, meninggalkan mentalitas Cemen (cengeng), serta mengakhiri untuk menjalani hubungan pertemanan yang tidak jelas.

Pemilik 14 kampus dan lembaga pendidikan itu juga mengajak mahasiswi untuk tidak terlena berpacaran dengan pemuda yang tidak memiliki kejelasan arah masa depannya, untuk meninggalkan gaya berpacaran yang hanya membuat terlena untuk mengejar masa depan.

“Woi.. berjanjilah mulai sekarang tinggalkan pacarmu yang masa depannya tidak jelas. Mulai sekarang berjanjilah untuk membangun masa depan dengan membangun potensi yang kamu miliki. Cinta sejati hanya ada setelah menikah. Sebelum itu, tipu muslihat,” teriak Syafii yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Wimnus, yang disambut riuh peserta.

President of Organization Islamic Youth Indonesia itu juga beberapa kali menayangkan cuplikan video inspiratif bagi peserta, di sela penyampaian materinya. Di antaranya tayangan seorang gadis kecil yang mencintai ayahnya dan selalu memuja ayahnya yang sangat cinta kepadanya. Meski dia tahu, ayahnya bohong dengan mengatakan sebagai seorang pegawai, padahal di luar oobtsnh panting bekerja serabutan sebagai Kuli. Juga ketika ayahnya mengatakan masih kenyang ketika gadis kecil itu mengajak makan, padahal ayahnya dalam kondisi lapar.

Tak kalah memompa semangat, cuplikan video atlet dalam lomba lari di stadion, dimana seorang atlet berusaha sekuat tenaga untuk menjadi juara, meski akhirnya pingsan setelah mencapai garis finish.

Hal yang bisa dipetik adalah berjuanglah semaksimal mungkin untuk menjalani hidup dan meraih cita-cita.

Tampil sebagai pembicara lainnya, content creator dari UGM Danang Giri Sadewa, public speaker and educontent creator Syakira Amirah, serta Chairman of Islamic Youth Thailand, Anas Hameeyae.

Sementara, Danang Giri Sadewa mengatakan bahwa zaman sekarang kalau orang tidak bermain sosial media terasa asing. Karena pengguna internet di Indonesia hampir 60 persen 70 persen di Indonesia dari total populasi, jadi potensinya luar biasa.

“Jadi siapa yang bisa menggunakan sosial media dengan baik. Nah sumber revenue atau sumber-sumber pemasukan lain sampai dengan privilege itu bisa diciptakan dari sosial media,” kata Danang.

“Contohnya kita bikin konten senggol-senggolan kampus, sebenarnya itu media promosi yang kadang orang melihatnya sebuah hiburan tapi sebenarnya impactnya luar biasa gede,” ujarnya.

Ketua Umum DPD Wimnus Jawa Tengah, Slamet Muridan S Akun MM menerangkan, kegiatan diadakan oleh Wimnus sebagai upaya menggugah gen Z untuk memiliki tiga kriteria penting, yaitu kemandirian, pendidikan, dan jaringan, untuk mencapai generasi unggul.

“Kemandirian enterpreunership. Kita tidak bisa mindset hanya mindset pekerja. Kedua, pendidikan, karena dengan pendidikan bisa meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan ilmu bisa menaikkan derajat kita. Ketiga, kita harus aktif organisasi karena soft skill organisasi, jaringan itu ada disitu. Ketika anak muda aktif organisasi mindsetnya kemandirian, ketika mereka ounya kemandirian  maka bangsa  ini akan menuju generasi emas 2045,” ujar Slamet Muridan. (Cip)