JATENGPRESS, MAGELANG– Penjabat (Pj) Bupati Magelang, Sepyo Achanto, mengajak para tenaga pendidik untuk terus meningkatkan kreativitas, inovasi dan kompetisi dalam mengajar. Karena tenaga pendidik memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk generasi yang cerdas, berbudi pekerti, dan siap menghadapi masa depan.
“Dengan dedikasi dan loyalitas yang tinggi, kita akan meningkatkan citra pendidikan di Kabupaten Magelang lebih baik lagi. Dengan kerja sama dan komitmen kita semua, dapat mencapai semua target yang telah ditetapkan,” tutur Sepyo.
Ajakan itu disampaikan Sepyo ketika memberi pengarahan dan pembinaan kepegawaian di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Magelang, di Aula Ki Hajar Dewantara, Kantor Disdikbud setempat, Kamis (1/8)
Dia pun mengingatkan akan pentingnya pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah (TPPKS). Saat ini, 95,79 persen satuan pendidikan sudah memiliki TPPKS.
Bahkan beberapa kecamatan seperti Salaman, Borobudur, Ngluwar, Pakis, Sawangan dan Bandongan, telah mencapai 100 persen pembentukan TPPKS.
“Satuan tugas ini sangat vital dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah yang didukung dengan kampanye Sekolah Ramah Anak dan Disiplin Positif dalam Kurikulum Merdeka untuk terus berkoordinasi guna mencegah tindak kekerasan dan bullying di sekolah,” ujar Sepyo.
Di bagian lain, dia menekankan akan pentingnya peningkatan kedisiplinan, integritas, mental, dan moralitas sebagi pendidik. “Artinya dapat memberikan contoh bagi peserta didik dalam hal ini “Digugu Lan Ditiru,” tandasnya, di depan para koordinator wilayah Disdikbud, pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru di Kabupaten Magelang.
Guna memperkuat pendidikan karakter, Pemkab Magelang mulai menerapkan 5 hari sekolah di tahun ajaran 2024/2025. Hal ini sebagai implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Tujuannya, membentuk peserta didik yang berjiwa Pancasila dan memiliki karakter yang baik, siap menghadapi tantangan perubahan nasional dan global.
Sepyo ingin, semua satuan pendidikan, negeri maupun swasta, menyesuaikan dan menjaga kondusivitas pelaksanaan program ini dengan memaksimalkan peran TPPKS untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan.
Dia juga menaruh perhatian besar pada anak-anak yang berada di luar sistem pendidikan formal. Yaitu, Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Berisiko Putus Sekolah (ABPS). Sosialisasi dan advokasi penanganan ATS dan ABPS terus dilakukan, untuk memberikan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
“Mari kita jadikan pendidikan sebagai prioritas utama, karena masa depan Kabupaten Magelang ada di tangan generasi muda kita. Dengan dukungan semua pihak, kita bisa membangun generasi yang lebih baik, cerdas, dan berkarakter” ajaknya, didampingi Kepala Disdukcapil R Anta Murpuji Antaka.
Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein menyampaikan, tujuan dari forum itu adalah tercapainya layanan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu.
“Tertanamnya nilai-nilai dasar ASN sesuai Core Values ASN “BerAKHLAK” yakni Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif dan tertanam kode etika norma mulia ASN serta meminimalisasi permasalahan terkait dengan kepegawaian ASN,” kata Husein. (*)