Jatengpress.com Magelang – Pelaku UMKM, ASN, komunitas dan kalangan masyarakat umum akan diberi pelatihan digital dalam rangkaian program Digital Talent Scholarship (DTS) 2025 secara gratis oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang.
Program ini sebagai buah kerja sama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia & Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Budi Daryanto menyebut Pemkab Magelang beruntung bisa bekerja sama dengan BPSDMP Kominfo Yogyakarta dalam program DTS 2025.
“Karena tidak semua Pemda di Jawa Tengah mendapatkan kerja sama program ini,” ujarnya, Kamis (12/12) sepulang menandatangani Komitmen Bersama Pelaksanaan DTS 2025 di Join Lecture Room Gedung Transformasi Digital Sekolah Tinggi Multi Media, Yogyakarta.
Pemkab Magelang akan melakukan konsolidasi dengan perangkat daerah terkait penjaringan peserta, seperti Disdagkop UKM, Disdikbud, dan sebagainya. Pelatihan akan digelar dengan skema cost sharing antara Pemkab Magelang dan BPSDMP Kominfo Yogyakarta.
“Kita sediakan beberapa tempat pelatihan ya, ada fasilitas wifi nya agar memadai, karena ini komitmen kita. Soal waktu nanti menyesuaikan dengan jadwal yang ditentukan oleh BPSDMP Kominfo Yogyakarta,” lanjut Budi.
Adapun jenis pelatihan ada 3. a. Government Transformation Academy (GTA) program untuk ASN. b. Digital Entrepeneur Academy (DEA) program untuk pengusaha UMKM. 3. Thematic Academy (TA) program untuk komunitas dan masyarakat umum
“Mengenai materi pelatihan seputar peningkatan kapasitas kemampuan digital seperti pembuatan konten, koding untuk anak, digital marketing, dan masih banyak lagi,” imbuh Kabid Informatika pada Diskominfo Kabupaten Magelang, Musokhip.
Kuota yang diberikan oleh BPSDMP Kominfo Yogyakarta sebanyak 480 peserta. Untuk kelas self paced (micro skill), dan 240 peserta untuk kelas classical dengan rincian sebagai berikut: DEA Self Paced 200, DEA Classical 100, GTA Self Paced 120, GTA Classical 60, TA Self Paced 160, serta TA Classical 80
Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Anton Susanto mengungkapkan, self paced atau micro skill merupakan kelas pelatihan mini yang bisa diakses secara online berdurasi satu jam. Sedangkan classical adalah kelas pertemuan tatap muka maupun online dengan durasi lebih panjang, sekitar tiga hingga empat hari pelatihan.
Peserta yang akan mengikuti kelas classical, lanjut Anton, arus terlebih dahulu mengikuti dan lulus dalam kelas micro skill.
“Semua peserta yang lulus pelatihan DTS baik itu micro skill maupun classical akan mendapatkan sertifikat secara gratis pula,” ujar Anton.
Digital Talent Scholarship bertujuan menyediakan pelatihan untuk alih kompetensi di era industri 4.0 dengan mengembangkan SDM digital yang berdaya saing dan berkarakter. Kemudian menyiapkan talenta digital yang dibutuhkan pasar kerja.
“Serta meningkatkan tata kelola dan kelembagaan instansi pemerintah dengan memberikan pelatihan bagi para ASN,” jelas Anton.
Anton menyebutkan pada kesempatan tersebut ada 18 Pemerintah Daerah menandatangani komitmen bersama pelaksanaan Digital Talent Scholarship 2025, yaitu: DIY, 5 daerah di Pulau Bali dan 10 daerah di Jawa Tengah, serta Pemprov Jateng. (*).