KARANGANYAR, JATENGPRESS. COM-Rehab total gedung Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Karanganyar batal terlaksana dalam waktu dekat. Rencana itu tak terangkut di tahun anggaran 2024 maupun 2025.
Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi memastikan proyek pembangunan gedung Setda tak diakomodir APBD 2025. Bahkan hal itu tak dibahas di rancangan APBD perubahan 2024. Ia mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk rehab total gedung Setda Karanganyar terlalu besar. Jika dihitung-hitung tak mampu dibiayai keuangan daerah.
“Butuhnya sampai Rp50-an miliar. Keuangan daerah di 2024 dan 2025 enggak mampu. Juga belum masuk prioritas kegiatan,” kata Timotius, Rabu (16/10).
Berdasarkan catatan, rehab kantor Setda Karanganyar diwacanakan Bupati Juliyatmono pada 2022 lalu. Kemudian wacana itu ditindaklanjuti dengan membuat sayembara gambar desain kantor bupati Karanganyar pada 2023. Dalam desain pemenang sayembara, kantor bupati Karanganyar bakal memiliki ruang terbuka dan mengakomodir akses berjualan UMKM di malam hari. Namun hingga Juliyatmono lengser dari jabatannya, tak ada yang meneruskan rencananya itu.
Timotius Suryadi mengatakan sebenarnya bukan hanya gedung setda saja yang membutuhkan rehab total. Tapi juga gedung Sekretariat DPRD. Ia mengatakan dua gedung itu jika direhab total membutuhkan biaya teramat mahal.
“Kalau setda direhab, yang di dewan (gedung DPRD) juga enggak mau ditinggal. Gedung Dewan juga diinginkan direhab juga. Setda Rp50 miliar, rehab total gedung dewan juga Rp50 miliar. Totalnya Rp100 miliar. Enggak bersisa untuk masyarakat. Lebih baik enggak ada rehab semua,” katanya.
Kabag Umum Setda Pemkab Karanganyar, Miko Aditia Kristanto mengatakan rehab total gedung setda sekadar wacana. Ia memastikan tak ada rencana penganggarannya di tahun ini maupun tahun depan. Ia menyadari gedung setda memang sudah saatnya direhab. Namun dengan minimnya anggaran, ia hanya berharap tak ada kejadian luar biasa yang merusak gedungnya.
“Tahun ini dikasih Rp100-an juta untuk pemeliharaan. Itu pun sudah terpakai buat ngecat ulang, perbaikan kelistrikan dan memperbaiki atap sirap di depan kantin,” katanya.
Dibandingkan kabupaten/kota se Soloraya, bangunan kantor bupati dan DPRD di Karanganyar termasuk paling lama dan belum tersentuh rehab berarti sejak dibangun puluhan tahun silam. (Abdul Alim)