JATENGPRESS, PURBALINGGA, Sebanyak 20 Komunitas kebencanaan dan 2 komunitas komunikasi di Kabupaten Purbalingga siap melakukan dukungan penanganan kebencanaan khususnya kekeringan.
Ketua pelaksanaan BPBD Purbalingga Prayitno mengatakan, penanganan kebencanaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja namun juga menjadi tugas dan tanggung jawab bersama termasuk relawan kebencanaan sebagai garda terdepan.
“Sampai hari ini sudah ada 13 Desa di 9 Kecamatan yang mengajukan dropping air bersih kepada BPBD. Selain dukungan dari BPBD ada juga dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Yakni dari Balai Besar Wilayah Serayu Opak, PGRI Purbalingga dan Korpri, ” katanya saat kegiatan temu relawan, Jum’at (30/8/2024).
Selain dropping air, lanjut Prayitno, kami juga telah mendapatkan bantuan dari BNPB berupa pompa dorong 5 set, pompa alkon 10 set dan 20 toren penampung air kapasitas 5.300 liter. Sehingga temen-temen relawan bisa mengkomunikasikan ke BPBD terkait daerah rawan kekeringan, dan kami bisa memberikan pinjaman toren untuk penanganan kebencanaan.
“Sinergitas yang baik terkait kebencanaan dan penanganan secara langsung baik rekonstruksi dan rehabilitasi perlu ditingkatkan bersama dengan pemerintah daerah dan relawan. Dukung pemerintah daerah juga telah ditetapkan melalui kebijakan-kebijakan yang ada, ” tambahnya.
Sedangkan Ketua Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) Purbalingga, Sapto Suhardiyo mengatakan siap melakukan dukung komunikasi terkait kebencanaan. Kami punya frekuensi yang bisa digunakan untuk komunikasi kebencanaan, dan juga bisa digunakan untuk penanganan kedaruratan lainnya.
“Dengan adanya repeater atau penguat frekuensi yang ada, InsyaAllah bisa menjangkau seluruh wilayah Purbalingga. Harapan kami frekuensi itu nantinya bisa bermanfaat dan digunakan dengan sebaik-baiknya, ” pungkasnya. (Sap)