Desa Banyurojo Magelang Dikukuhkan Menjadi Kampung Siaga Bencana

JATENGPRESS, MAGELANG– Hamparan wilayah Kabupaten Magelang berada di dataran tinggi yang dikitari pegunungan, menjadikannya daerah tangkapan air dengan tanah yang subur. 

“Namun, kondisi ini juga menyimpan potensi bahaya berupa letusan gunung api dan tanah longsor,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, Sabtu (10/8).

Di depan peserta Apel Pengukuhan dan Uji Simulasi Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Adi mengemukakan kajian resiko bencana Kabupaten Magelang.

“Berbagai jenis bencana dapat terjadi di daerah ini, seperti kekeringan, gempa bumi, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, banjir, tanah longsor, dan letusan gunung api,” ujarnya, di Balai Desa Banyurojo.

Atas dasar itu Pemkab Magelang dalam Perda No. 3/2014, berkomitmen untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang cepat, tepat, efektif, dan efisien, serta mengutamakan pemberdayaan, partisipasi, dan kearifan lokal.

Dia berharap, berbagai kegiatan positif terkait penanggulangan bencana dapat terus ditingkatkan guna memperkuat perlindungan sosial dengan bergotong royong serta bekerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Sesuai amanat UU No 24 /2007 bahwa Pemerintah, baik pusat maupun daerah, bertanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Tujuannya untuk menjamin penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, dan menyeluruh, serta menghargai budaya lokal. 

“Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Sosial RI yang membentuk KSB dan menyalurkan bantuan untuk lumbung sosial, khususnya di Desa Banyurojo,” katanya, mewakili Pj Bupati Magelang.

Ketua Pokja Kesiapsiagaan & Mitigasi, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial RI, Hastama Hikmah, menyampaikan, Pembentukan KSB ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Kementrian Sosial dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana.

KSB hadir sebagai solusi inovatif,di mana masyarakat didorong menjadi aktor utama dalam penanggulangan bencana ditingkat lokal. Melalui KSB, masyarakat dibekali pengetahuan, ketrampilan, dan sumber daya yang memadai untuk merespon bencana secara cepat dan tepat.

KSB juga diharapkan akan membangun budaya siaga bencana dan meningkatkan rasa kepedulian antar warga, sehingga tercipta komunitas yang tangguh dan mampu bersatu padu dalam menghadapi situasi sulit. 

Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi momen pembelajaran berharga untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat dan terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan menjadi komunitas yang tangguh.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai resiko bencana di daerahnya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengurangan resiko dan penanggulangan bencana,” jelas Heru Nurprismawan, Kabid Perlindungan, Jaminan Sosial & Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang.

Dalam acara itu, Sekda Adi Waryanto menerima Bantuan dari Kemsos RI senilai Rp 379.383.350, terdiri bantuan logistik berupa lumbung sosial KSB di Desa Banyurojo, fasilitasi Pembentukan KSB di Banyurojo, dan fasilitasi tagana masuk sekolah. (*)