Angka Kemiskinan Purbalingga Turun 0,81 persen, Geser Peringkat Banjarnegara

JATENGPRESS,PURBALINGA – Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Purbalingga turun 0,81 persen poin, dari 14,99 persen pada Maret 2023 menjadi 14,18 persen pada Maret 2024. Penurunan ini menggeser Kabupaten Banjarnegara yang semula pada posisi 31 menjadi posisi 32 pada peringkat kemiskinan kabupaten/kota se Jawa Tengah 2023-2024.

Hal tersebut berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga, Jum’at (26/7/2024). Kepala BPS Purbalingga, Slamet Romlan mengatakan Persentase penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 14,18 persen, mengalami penurunan, yaitu 0,81 persen poin dibanding Maret 2023. Jika dibandingkan Maret 2022, kemiskinan turun sebesar 1,12 persen poin.

“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebanyak 136,72 ribu orang, turun 6,68 ribuorang dibanding Maret 2023, atau turun 8,60 ribu orang dibanding Maret 2022.Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 2,52 turun menjadi 2,10 padaMaret 2024,” katanya melalui telepon seluler, Kamis (1/8/2024)

Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan menurut Romlan pada Maret 2023 sebesar 0,58 turun menjadi 0,50 pada Maret 2024. Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 460.870 /kapita/bulan sedangkan
Garis Kemiskinan pada Maret 2023 sebesar Rp 439.208/kapita/bulan atau mengalami kenaikan 4,93 persen.

“Secara umum, pada periode Maret 2015 – Maret 2024, tingkat kemiskinan di Kabupaten Purbalingga mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase, perkecualian pada Maret 2020 dan Maret 2021. Kemiskinan terendah sebelum pandemi Covid 19 tercatat pada Maret 2019 dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 140,1 ribu jiwa atau persentase
penduduk miskin (P0) sebesar 15,03 persen,” ujarnya.

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Purbalingga selama periode Maret 2023 – Maret 2024, menurut Rilis BPS Purbalingga antara lain adalah:

a. Pemerintah Kabupaten Purbalingga menerapkan kebijakan penurunan kemiskinan dengan berfokus pada program pengendalian harga kebutuhan pokok, pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan beberapa program lainnya seperti
peningkatan sarana prasarana, bantuan keuangan khusus bagi desa dan penguatan BUMDes.

b. Ekonomi Purbalingga triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,69 persen (y-on-y) (data sangat sangat sementara).

c. Selama periode Agustus 2022 – Agustus 2023 terjadi kenaikan tingkat pengangguran terbuka sebesar 0,38 persen poin, yaitu dari 5,23 persen menjadi 5,61 persen. Dilihat dari jumlah penduduk angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja terjadi sedikit penurunan yaitu dari 73,47 persen pada Agustus 2022 menjadi 73,45 persen pada Agustus 2023.

d. Inflasi Kabupaten Purbalingga menginduk pada kota inflasi yaitu Kabupaten Banyumas. Selama periode Maret 2023 – Maret 2024, angka inflasi (y o y) Kabupaten Banyumas sebesar 2,96 persen.Lebih rendah dibandingkan inflasi Maret 2022- Maret 2023 (5,71 persen).(12.716). (sap)