JATENGPRESS,PURWOREJO – Untuk mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrim, Pemkab Purworejo, Jawa Tengah, memberikan Program Jamban Sehat bagi warganya yang belum memiliki jamban. Program ini dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Kementrian PUPR RI Tahun Anggaran (TA) 2024.
Dari hasil penelitian ini yang dipublikasikan oleh Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (JIKS), stunting paling banyak dialami oleh anak yang menggunakan jamban tidak sehat (28,2%). Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan kondisi jamban dengan kejadian stunting. Semakin baik kondisi jamban, maka akan mengurangi risiko kejadian stunting.
Sebanyak 10 desa di 4 kecamatan (dari 16 kecamatan) memperoleh bantuan Jamban Sehat. Desa-desa tersebut adalah Brondong, Kaliwungu, Brunosari, Plipiran dan Watuduwur di Kecamatan Bruno.
Desa lainnya yakni Guntur dan Pekacangan di Kecamatan Bener, Hardimulyo (Kecamatan Kaligesing), Kedungpomahan Wetan (Kecamatan Kemiri), Sawangan (Kecamatan Pituruh). Setiap desa, penerima bantuan sejumlah 50 KK.
Kabid Cipta Karya dan Bina Konstruksi Dinas PUPR Kabupaten Purworejo,melalui stafnya, Hana Norma Rahmawati menyampaikan bahwa, DAK untuk Program Jamban Sehat total mencapai Rp4.759.091.000.
“Ada warga yang menerima kamar mandi satu set dengan septik tank dan saluran pembuangan, ada pula yang hanya menerima septik tank dan saluran pembuangannya. Tergantung kebutuhan masing-masing keluarga penerima bantuan, sudah punya kamar mandi atau belum,” tutur Hana sata ditemui di kantornya, Rabu (31/07/2024).
Desa penerima bantuan ada yang masuk kategori miskin ekstrim juga ada yang masuk daftar desa stunting.
“Program Jamban Sehat juga untuk mengentaskan permasalahan stunting. Karena warga yang tidak memiliki jamban kebanyakan membuang kotoran di sungai sehingga mencemari lingkungan. Efeknya, bakteri EColi dan lainnya yang terkandung dalam kotoran masuk aliran sungai, dimakan ikan. Ikan yang tercemar ini jika dimakan manusia sangat berbahaya. Dengan tidak buang air besar sembarangan, secara tidak langsung membantu pengentasan stunting,” ucap Hana.
Program Jamban Sehat itu telah mulai digarap sejak Juni dan akan berakhir pada Desember 2024 mendatang. (NING)