JATENGPRESS, JAKARTA – Nama Maarten Paes sedang naik daun. Performa yang apik bersama Timnas Indonesia membuat kiper milik FC Dallas AS tersebut dipuja-puji pencinta sepak bola Tanah Air.
Maarten Paes mulai mendapatkan paspor Indonesia pada 30 April 2024. Sebelumnya sempat terganjal aturan FIFA, yakni pesepak bola tidak boleh memperkuat negara lain di usia lebih dari 21 tahun saat ingin pindah asosiasi, Paes akhirnya bisa memperkuat Tim Garuda pada FIFA Matchday September 2024.
Pemain tersebut tampil ketika Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dan Australia pada laga putaran ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026.
Saat bentrok melawan Arab Saudi di King Abdullah Sports City, Jeddah, 6 September lalu, Maarten Paes berhasil melakukan tiga penyelamatan gemilang, termasuk menggagalkan eksekusi penalti Salem Al Dawsari pada menit ke-79. Meski akhirnya kebobolan, Timnas Indonesia menahan The Green Falcons dengan skor 1-1.
Saat berhadapan dengan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9/2024) malam WIB, Maarten Paes kembali dipercaya mengawal gawang Timnas Indonesia.
Bermain impresif dengan melakukan lima penyelamatan krusial dalam duel melawan Australia, Paes turut membantu Tim Garuda bermain imbang 0-0 kontra The Socceroos, julukan Timnas Auatralia. Berkat aksinya di bawah mistar gawang Timnas Indonesia, sang kiper dinobatkan sebagai man of the match dalam dua pertandingan tersebut.
Sejumlah fakta menarik Maarten Paes kita rangkum rangkum dari berbagai sumber. Berikut ini lima di antaranya.
Maarten Paes lahir di Nijmegen, Belanda, pada 14 Mei 1998. Darah Indonesia nya mengalir dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur, pada 20 Maret 1940.
“Maarten Vincent Paes memiliki garis keturunan dari nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940,” terang Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham RI, Cahyo Rahadian Muzhar, dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, beberapa waktu lalu.
Maarten Paes jadi pemain kesekian yang menjadi WNI seutuhnya pada masa kepemimpinan Erick Thohir sebagai Ketua PSSI, dan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Kebanyakan pemain yang abroad yang mendapatkan paspor Indonesia untuk membela Tim Merah Putih berposisi bek, gelandang, dan penyerang. Namun, Maarten Paes merupakan satu-satunya penjaga gawang yang dinaturalisasi dalam satu dasawarsa terakhir.
Sebelumnya, Timnas Indonesia juga pernah menaturalisasi penjaga gawang. Pemain tersebut adalah Arnold Van Der Vin pada tahun 1950-an.
Program naturalisasi pemain Timnas Indonesia di era Erick Thohir kebanyakan berasal dari Eropa, terutama Belanda. Pemain yang menjalani karier di Eropa dan mendapatkan paspor Indonesia adalah Jay Idzes, Calvin Verdonk, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Sandy Walsh, Ivan Jenner dan lainnya.
Namun, Maarten Paes berbeda. Saat ini, dia menjalani karier bersama klub Amerika Serikat, FC Dallas. Situasi itu pun membuat Paes menjadi pemain yang dinaturalisasi diluar klub Eropa.
Sebelum membela Timnas Indonesia, Maarten Paes kerap mendapat kesempatan memperkuat Timnas Belanda junior. Dia pernah memperkuat Timnas Belanda U-19, U-20, dan U-21.
Paes tercatat memperkuat Belanda U-19 dalam dua laga, Belanda U-20 dalam dua pertandingan, dan Belanda U-21 dalam lima laga.
Maaten Paes pernah memperkuat dua klub Eredivisie Belanda, NEC Nijmegen dan FC Utrecht. NEC Nijmegen adalah klub senior pertama yang dibela Paes pada 2016 hingga 2018.
Selanjutnya, Maarten Paes menjadi bagian dari FC Utrech pada 2018 hingga 2022. Jadi, Maarten Paes sempat satu tim dengan Bagus Kahfi, kembaran Bagus Kahfa, dua kembar berambut kribo asal Magelang.
Seperti diketahui, Bagus Kahfi bermain untuk FC Utrech pada musim 2021/2022. Selain bersama Bagus Kahfi, Maarten Paes juga pernah bermain bersama dengan Ivar Jenner di Jong Utrech. (yon/dari berbagai sumber).